Jokowi Sebut Dunia Semakin Sulit, Rakyat Dianjurkan Pilih Pemimpin Berani Ambil Risiko
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/10/07/6521213ad68ee.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan supaya masyarakat memilih pemimpin yang berani mengambil risiko karena keadaan dunia di masa mendatang dinilai tidak mudah.
"Karena memang sekali lagi ke depan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko," kata Jokowi saat memberikan pidato pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
"Karena yang dihadapi ke depan akan makin kompleks, makin sulit, dan makin tidak mudah," lanjut Jokowi.
Baca juga: Dukungan Jokowi dan Sosok Cawapres Akan Tentukan Kemenangan Capres
Maka dari itu Jokowi meminta masyarakat berhati-hati memilih pemimpin di tiga pemilihan presiden (Pilpres) mendatang, yakni pada 2024, 2029, dan 2034.
Menurut Jokowi, pemimpin yang terpilih pada periode itu akan menentukan apakah Indonesia akan melompat menjadi negara maju atau tidak.
"Sekali lagi dalam tiga kepemimpinan yang akan datang, 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan negara kita bisa melompat ke negara maju atau tidak," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Hati-hati Pilih Pemimpin pada 2024, 2029, dan 2034...
"Jadi sekali lagi kepemimpinan itu kita harus hati-hati dan teliti memilih pemimpin dalam tiga periode kepemimpinan ini. Dan siapa pun (yang terpilih), kedaulatan itu ada di tangan rakyat karena kita adalah negara demokrasi," lanjut Jokowi.
Presiden menjelaskan, prediksi kemajuan Indonesia itu dihitung berdasarkan kondisi industri hilirisasi yang sedang dituntaskan pemerintah.
Menurut Presiden Jokowi, dalam tiga tahun mendatang sejumlah pembangunan hilirisasi industri seperti nikel, tembaga, dan timah sudah tuntas.
Baca juga: Jokowi: Saya Wanti-wanti, Jangan Terpecah-belah karena Beda Pilihan
Sehingga nantinya ekspor Indonesia tidak lagi bahan mentah, melainkan produk-produk jadi hasil hilirisasi.
Dengan begitu, kata Jokowi, nilai ekspor Indonesia melompat lebih besar dan meningkatkan pendapatan negara.
"Perkiraan saya tiga tahun lagi industri sudah jadi semua dan di situlah arah kita menuju kepada negara maju," tuturnya.
(Penulis: Dian Erika Nugraheny, Editor: Jessi Carina)
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (98.3%)