Sentimen
Positif (80%)
5 Okt 2023 : 12.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Sukabumi

Kasus: bullying

Tokoh Terkait

Marak Kasus Bullying hingga Meninggal Dunia, Begini Langkah Preventif Disdik Jabar

5 Okt 2023 : 12.18 Views 8

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Marak Kasus Bullying hingga Meninggal Dunia, Begini Langkah Preventif Disdik Jabar

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Kasus bullying atau perundungan yang terjadi belakangan ini menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya, dari sekian banyak aksi perundungan tercatat 2 kasus perundungan berakhir hingga korban meninggal dunia termasuk satu siswa di SDN Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mengutip data yang dikeluarkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), sejak Januari hingga September 2023 tercatat ada 23 kasus bullying. Dari 23 kasus itu, 2 diantaranya menyebabkan korban perundungan meninggal dunia.

Secara rinci, 23 kasus tersebut terbagi ke dalam beberapa segemen. Dimana, kasus perundungan 50% terjadi di jenjang SMP, 23% di jenjang SD, 13,5% di jenjang SMA, dan 13,5% di jenjang SMK. Kasus paling banyak terjadi di jenjang SMP dan dilakukan oleh sesama siswa maupun dari pendidik.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Wahyu Mijaya mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemantauan melalui cabang dinas dan instansi sekolah terkait untuk mengawasi adanya kasus perundungan.

Baca Juga: Terkena Longsor, Jembatan Baru dari Bambu di Sukamenak Dibangun oleh Warga untuk Hubungkan 2 Kampung

"Jadi kita kan berjenjang ya, ada cabang dinas sampai ke sekolah. Kami mengkomunikasikan melalui cabang dinas dan kepala sekolah agar memantau betul bagaimana mendeteksi adanya perundungan di lingkungan sekolah," ujar Wahyu saat dihubungi Ayobandung.com, Rabu, 4 Oktober 2023.

Sebagai contoh, jelas Wahyu, untuk Kota Bandung setiap wakil kepala sekolah memiliki grup khusus untuk saling memberikan informasi satu sama lain terkait kondisi anak didiknya. Hal itu, bertujuan untuk bertukar informasi untuk menghindari potensi adanya aksi kekerasan.

"Jadi jika terlihat ada yang mulai berkumpul dan ada aktivitas yang sekiranya negatif, para guru saling berinfo, saling mengantisipasi jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi," jelas Wahyu.

Tak hanya itu, Disdik Jabar juga melakukan pendampingan kepada seluruh guru BK yang ada di sekolah untuk proaktif dalam memperhatikan gerak-gerik siswa dalam melakukan aktivitas di sekolah.

"Dan jika terjadi ada yang murung itu bisa langsung diantisipasi. Kemudian juga dengan wali kelas juga kita harapkan terus berkomunikasi dengan orang tua siswa. Jadi setiap perkembangan siswa secara positif atau negatif di sekolah itu ter informasikan dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga: Demi Hal Ini, Mantan Atasan Ferdy Sambo Disebut Rela Jatuhkan Harga Diri untuk Temui Jessica Wongso di Sel!

Selain hal tersebut, Wahyu menyebut setiap lapisan masyarakat yang melihat, mendengar atau mengetahui adanya indikasi kasus perundungan bisa segera melaporkan lewat aplikasi STOPPER.

Sebagai informasi, Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan (STOPPER) merupakan Sistem Aduan dan Pencegahan Perundungan di lingkungan sekolah yang diluncurkan oleh Pemprov Jabar pada tahun 2023.

Program Stopper memiliki 4 komponen kegiatan utama yaitu Aduan, Konsultasi Kesehatan Mental, Edukasi, dan Pendampingan.

Stopper tidak hanya menerima adanya aduan tindakan bullying, namun juga masyarakat dapat melakukan konsultasi mental, memperoleh edukasi terkait bullying, dan korban yang mengalami bullying akan memperoleh pendampingan secara psikis dan psikologis.

"Khusus kalau ada kejadian kejadian perundungan, siapa saja bisa melaporkan melalui aplikasi tersebut. Seperti menginformasikan seperti apa detailnya, kejadiannya dimana dan lain sebagainya dan itu bisa diakses oleh siapapun," jelasnya.

Baca Juga: Peran Ferdy Sambo di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Fotonya Disorot di Film Dokumenter Ice Cold

Terkait aksi perundungan di luar sekolah, Wahyu tak menampik hal tersebut masih menjadi PR yang harus dipikirkan bagaimana cara pencegahannya. Saat ini pun, pihak Disdik Jabar belum mengantongi secara utuh data perundungan yang terjadi di Jawa Barat.

"Kami belum mengevaluasi secara keseluruhan, jadi kejadian bullying terlapor kan atau tercatat begitu. Tapi jika kejadiannya terjadi di sekolah, itu bisa kita tangani segera," paparnya.

"Tapi jika terjadi di luar sekolah itu yang memang masih kita upayakan untuk bisa ditelusuri. Karena bukan berarti jika kejadiannya di luar sekolah maka kami lepas tangan, tidak seperti itu. Karena mereka tetap anak didik kami," tandasnya. ***

Sentimen: positif (80%)