Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Jati
Tokoh Terkait
Update Kasus Cimin Maut di KBB : Hasil Uji Labkesda Jabar Keluar Pekan Depan
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Kasus Cimin maut yang menyebabkan satu anak meninggal dunia dan puluhan siswa SDN 3 Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih terus diselidiki. Saat ini, sampel makanan tersebut masih diperiksa oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengungkapkan, saat ini uji sampel cimin masih diproses dan telah diuji sejak beberapa hari lalu. Ia menyebut, hasil pengujian diperkirakan keluar pekan depan.
"Jadi saya kontak lagi ke Labkesda, berarti paling cepat 12 Oktober 2023 (hasilnya) untuk diketahui apa penyebab keracunan massal tersebut," kata Vini pada Ayobandung.com, Rabu, 4 Oktober 2023.
Pengujian terhadap sampel jajanan dan bahan baku cimin maut ini, kata Vini, dilakukan untuk mencari tahu penyebab keracunan massal SDN 3 Jati. Meski begitu, ia menekankan peran pemerintah daerah untuk bisa melakukan pengawasan agar kasus serupa tidak terulang.
"Cuman kan yang paling penting bagi kami itu adalah sebetulnya mengingatkan kepada kabupaten/kota. Jadi yang pertama kita rencananya akan mengadakan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan terutama menyangkut keselamatan pengolahan makanan," jelasnya.
Baca Juga: Terkena Longsor, Jembatan Baru dari Bambu di Sukamenak Dibangun oleh Warga untuk Hubungkan 2 Kampung
Rencananya kata Vini, Dinkes Jabar juga bakal memperkuat peran dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS) hingga menggalakkan lagi pemberian sertifikat SPP PIRT.
"Itu mungkin akan kita giatkan kembali termasuk ke pengolah-pengolah makanan baik itu yang sudah terdaftar maupun tidak terdaftar," ujar Vini.
Cimin, jajanan Bandung yang terbuat dari aci. (dok. Ayobandung.com)
Sebelumnya, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat menyoroti kasus Cimin maut yang merenggut nyawa satu orang anak dan puluhan lainnya mengalami keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas KUK Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, kasus Cimin maut di KBB menunjukkan lemahnya pengawasan produk bahan jajanan pasar. Tak jarang, para oknum pelaku UMKM yang tidak memperhatikan batas kadaluwarsa produk khususnya makanan.
"Pelaku usaha kita itu kerap kali menganggap enteng. Kalau misalkan bahan bakunya sudah ada kedaluarsa, segala macam Dianggapnya biasa aja karena nggak mau rugi," ujar Rachmat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Baca Juga: Eleksabilitas Anies Baswedan Turun Setelah Memilih Cak Imin Sebagai Cawapres, Ternyata Alasannya Mengejutkan
Penindakan dari kasus Cimin maut ini, kata Rachmat, harus melibatkan banyak instansi. Menurutnya, para pelaku UMKM memang sedikit sulit dalam pengawasan dikarenakan tidak memiliki rumah produksi yang jelas.
"Sebab jarang ada penjual jajanan anak-anak di sekolah memeiliki rumah produksi yang sesuai standar. Memang pengolahan makanan itu ya berat juga di sisi produksinya. Sementara usaha mikro itu mana ada yang punya rumah produksi," ucapnya.
Sentimen: positif (65.3%)