Sentimen
Negatif (91%)
4 Okt 2023 : 07.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Jati, Kramat, Kramat Jati, Purwokerto, Cakung

Kasus: Maling

Remaja di Cakung Lompat dari Lantai 12 Rumah Susun, Diduga Kesal Dinasihati Orangtua

4 Okt 2023 : 07.14 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Remaja di Cakung Lompat dari Lantai 12 Rumah Susun, Diduga Kesal Dinasihati Orangtua

Disclaimer: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi pembaca untuk melakukan aksi serupa. Segera berkonsultasi pada ahli medis seperti psikolog, psikiater, atau keluarga, dan teman terdekat saat muncul pikiran untuk mengakhiri hidup. 

PIKIRAN RAKYAT - Seorang remaja di Cakung, Jakarta Timur nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat dari lantai 12 rumah susun (Rusun) pada Senin, 2 Oktober 2023 kemarin.

Korban berinisial SB (15) dilaporkan sempat berseteru dengan orangtuanya sebelum mengambil tindakan yang merenggut nyawanya di usia belia.

Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Candra mengatakan faktor utama yang diduga menjadi pemicu SB bunuh diri adalah kekecewaannya atas sikap orang tua yang melarang dia untuk bermain game online hingga pagi hari.

"Korban ini sering dinasihati agar tidak bermain game online via komputer sampai pagi," ucap Panji, Rabu, 3 Oktober 2023.

Baca Juga: Pengakuan Maling Spesialis Warung Kelontong di Depok: 8 Tahun Beraksi setiap Hari Jumat

Di samping itu, korban juga disebut sering berdiskusi dengan sejumlah orang asing dari luar negeri hingga membuatnya acap menyendiri di dalam kamar.

Perdebatan Selain Game Online

Orangtua korban menyebut, tak hanya game online yang menjadi biang perdebatan dengan anaknya, lebih jauh lagi soal prinsip dan kepercayaan sang anak yang dianggap tak sejalan.

SB disebut sangat mengidolakan tokoh diktator Jerman di era Perang Dunia, tak lain dan tak bukan adalah Adolf Hitler.

Dia juga sempat cekcok dengan orangtuanya karena tak percaya akan keberadaan Tuhan.

Baca Juga: Ratusan Ojol di Purwokerto Gelar Aksi Unjuk Rasa, Klaim Dieksploitasi dan Bawa 6 Tuntutan

Atas banyaknya perbedaan yang muncul di antara keluarga tersebut, orangtua korban menduga hal itulah yang mendorong anaknya nekat mengakhiri hidup.

"Berdasarkan keterangan orang tua, kemungkinan bunuh diri karena sering alami percekcokan dengan kedua orang tuanya saat ditegur atas sikapnya mengidolakan Hitler, tidak percaya adanya Tuhan, dan mengurung diri di kamar sembari bermain game online," tutur Panji.

Saat ini jenazah SB sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan pemeriksaan. Kasus dugaan bunuh diri tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.***

Sentimen: negatif (91.4%)