BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Kasus keracunan massal siswa SDN 3 Jati di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi beberapa waktu lalu menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya, 36 orang anak mengalami keracunan dan satu di antaranya harus meninggal dunia.

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin Triadi mengungkapkan pihaknya akan turun tangan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar untuk melakukan pengawasan agar insiden serupa tidak terulang.

"Nanti saya akan minta ke Dinas Kesehatan untuk lebih teliti, untuk lebih mencari informasi kenapa sampai seperti itu, ya," ujar Bey Machmudin di Gedung Sate, Senin, 2 Oktober 2023.

Pengawasan yang dimaksud melakukan pengawasan bersama Dinkes di daerah terhadap pelaku UMKM khususnya yang menjajakan makanan dan berisiko menimbulkan kejadian keracunan massal.

"Saya sudah minta ke Dinas Kesehatan untuk mengecek juga seperti apa, bersama dengan Kabupaten tentunya kan, Dinas Kesehatan Kabupaten," jelas Bey.

Baca Juga: Solusi Jitu Menyediakan Makanan Sehat yang Terjangkau di Sekolah

Terpisah, Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi mengungkapkan penyebab satu orang anak yang meninggal dunia diakibatkan oleh korban yang mengidap talasemia turut mengonsumsi makanan yang menyebabkan keracunan massal tersebut.

"Jadi yang meninggal itu adalah pasien talasemia. Jadi, memang anak tersebut rutin kontrol ke RSHS karena punya penyakit talasemia," ujarnya.

Meski begitu, Vini memastikan untuk kondisi korban keracunan massal lain sudah berangsur membaik dan dalam proses pemulihan. Untuk hasil pemeriksaan sampel makanan, kata Vini, masih dalam proses pengujian di Labkesda Jabar.

"Sampai sekarang (masih diperiksa), hasilnya baru akan keluar dari Labkesda Jabar di hari Rabu. Untuk korban lain, sepertinya sudah aman," tandasnya.

Sebelumnya, polisi melakukan investigasi terkait kasus keracunan massal siswa SDN 3 Jati di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pada penyelidikan awal, Polisi akan meminta keterangan dari pedagang olahan tepung aci Cimin.

"Kami lakukan penyelidikan. Tahap awal kita periksa pedagang makanannya. Sekarang sudah di Mapolsek Batujajar," ujar Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono.***