Sentimen
Negatif (66%)
30 Sep 2023 : 10.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kemayoran

Kasus: Narkoba, pembunuhan

Partai Terkait

Megawati: Tanah Subur Tak Boleh Dikonversi Jadi Permukiman, Bapak Presiden

30 Sep 2023 : 10.24 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Megawati: Tanah Subur Tak Boleh Dikonversi Jadi Permukiman, Bapak Presiden

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri berpidato saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Jumat, 29 September 2023. Apa yang disampaikan Megawati tak jauh dari tema rakernas yakni Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia.

Megawati juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di Rakernas IV PDIP untuk tidak mengalihfungsikan lahan subur dari era pertanian jadi area permukiman. Politik tata ruang sudah masuk dalam delapan kebijakan pangan yang diperjuangkan PDIP.

“Politik tata ruang harus memastikan lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan,” kata Megawati dalam Rakernas IV PDIP.

Karena Jokowi berada di pertemuan tersebut, Megawati tak segan meminta presiden untuk mengabulkannya. Hal itu karena Megawati menilik kembali hakikat Indonesia sebagai negara maritime.

Baca Juga: Dihujat se-Indonesia Gegara Bela Bang Madun, Farida Nurhan: Saya Harus Ikhlas

“Di tempat ini, saya ingin meminta sedikit, tanah-tanah subur sudah tidak boleh dikonversi Bapak Presiden,” ujarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perspektif pembangunan harus melalui alur laut Indonesia. Sehingga nantinya lahan pertanian tidak jadi korban, dan tidak dialihfungsikan lagi.

“Koridor pembangunan ke depan harus dari laut,” katanya menambahkan.

Megawati juga menyinggung soal perubahan iklim yang terjadi saat ini, dia bahkan takut jika negara lain tak mau mengimpor beras ke Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kedaultan pangan untuk menghadapi berbagai risiko.

Baca Juga: 168 WNI Tercancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Mayoritas Tersangkut Kasus Narkoba dan Pembunuhan

Diversitas pangan

Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut pentingnya diversitas pangan di Indonesia. Sehingga masyarakat tak hanya bergantung pada gandum.

Di Indonesia terdapat 10 sumber pangan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti gandum. Adapun 10 bahan makanan tersebut antara lain hanjeli, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas dan ubi jalar.

Menurut Megawati, gandum sangat sulit ditanam di Indonesia. Bukan berarti dirinya tak suka dengan gandum.

Megawati turut mengusulkan penerapan bea masuk untuk menekan impor gandum. Apalagi tingkat konsumsi gandum di Indonesia sangat tinggi.

“Saya minta tolong lagi sama pak presiden, saya dapat info dan tolong diperhatikan dan dilihat bahwa bea masuk impor gandum 0 persen,” ujarnya.***

Sentimen: negatif (66.5%)