PIKIRAN RAKYAT – Siswa SMP di Cilacap terlibat aksi dugaan perundungan yang berujung penganiayaan terhadap teman sekolahnya. Aksi tersebut direkam hingga viral di media sosial.

Kini, polisi sudah mengamankan lima orang yang terlibat, salah satunya pelaku bertopi hitam. Video penganiayaan tersebut dikantongi polisi sebagai barang bukti.

Fakta-fakta Perundungan

Berikut fakta-fakta perundungan yang melibatkan SMP di Cilacap:

Pelaku dibawa ke Mapolres

Wakapolres Cilacap Arief Fajar mengatakan, pelaku yang diamankan di kediamannya kini berada di Mapolres Cilacap untuk dimintai keterangan. Pelaku yang masih di bawah umur tetap mendapat pendampingan orangtua.

Baca Juga: Warga Bersorak Lihat Perundung Siswa SMP Cilacap Diringkus Polisi: Jagoan nih!

Warga yang menyaksikan penjemputan pada Selasa, 26 September 2023 malam, tak bisa menahan emosi. Banyak warga yang mengecam tindakan dan meneriakinya saat hendak masuk ke mobil polisi.

Korban dirawat di rumah sakit

Saat ditengahi oleh sang kakak, korban ditemukan dalam kondisi tak berdaya. Dia mengalami sejumlah luka serius di tubuhnya. Kini, korban dirawat di rumah sakit.

“Kakak korban yang menengarai korban, adiknya, dalam keadaan luka baik di bagian wajah, memar di bagian perut sebelah kanan telah melaporkan ke polsek dan polsek mengamankan pelaku tersebut kemudian dibawa ke mapolres,” kata Arief dalam keterangan pers pada Rabu malam.

Ada video lain diduga tawuran

Selain video perundungan, polisi juga mengamankan video diduga tawuran yang melibatkan siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Dalam waktu dekat, pihak sekolah akan diberi imbauan.

“Terkait adanya video yang satu lagi, kami melakukan juga penyelidikan dan juga kami apabila sudah kami temukan sudah kita amankan,” ujar Arief.

Baca Juga: Polisi Ungkap Temuan Rekaman CCTV Insiden Meninggalnya Siswi SD Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah di Jaksel

“Kami laksanakan penyelidikan (terkait video tawuran). Nantinya, apabila sudah (dilakukan penyelidikan), kami akan membuat imbauan ke sekolah terkait adanya kelompok yang berada di luar sekolah, maksudnya pelajar yang membuat kelompok khusus perundungan,” tuturnya.

Diduga karena kecemburuan

Sebelum penganiayaan terjadi, pelaku sempat duduk bersebelahan dengan korban. Tak lama, pelaku mulai melayangkan tinjunya ke sejumlah bagian tubuh pelaku.
Sempat diberi kesempatan untuk melawan menggunakan bambu dan batok kelapa, korban merasa menolak. Bahkan di tengah rintihannya, korban berkali-kali meminta maaf dan ampun sambil menutupi bagian wajahnya.

Berdasarkan pengakuan pelaku dalam video, dia tak terima perempuan yang disukainya menyukai korban. Meski korban sudah mengelak memiliki perasaan yang sama, pelaku terus menganiayanya.***