Sentimen
Negatif (100%)
28 Sep 2023 : 22.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Jati, Kartini

Tokoh Terkait
Putri Ariani

Putri Ariani

Korban Meninggal Dunia Akibat Keracunan di KBB Punya Penyakit Penyerta Thalasemia

28 Sep 2023 : 22.35 Views 10

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Korban Meninggal Dunia Akibat Keracunan di KBB Punya Penyakit Penyerta Thalasemia

SAGULING, AYOBANDUNG.COM -- Rulla Nurunnazmah, 9 tahun, siswa SDN 3 Jati, korban meninggal dunia akibat keracunan makanan dari jajanan olahan tepung aci Cimin di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata menderita penyakit penyerta kelainan darah Thalasemia.

Diketahui, hingga Kamis 28 September 2023 pukul 10:30 WIB, jumlah siswa keracunan menjadi 34 orang. Dengan rincian dirawat inap di Puskesmas Saguling sebanyak 15 orang, 13 orang pasien ditangani rawat jalan, 3 pasien di Rumah Sakit Kartini, 1 orang di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, 1 orang di Klinik Assyidha, dan 1 orang siswa meninggal dunia usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Dustira.

Kepala Puskemas Saguling, Burhan mengatakan satu korban keracunan meninggal dunia punya riwayat kontrol ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dengan keluhan Thalasemia. Ia meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi.

"Korban meninggal 1 orang di Rumah Sakit Dustira, punya penyakit penyerta Thalasemia riwayat kontrolnya ke RSHS," kata Burhan.

Baca Juga: Putri Ariani Tampil Memukau, Warga Asia Beri Dukungan: Bakat Masyarakat Indonesia Tak Pernah Diragukan

Peristiwa keracunan ini bermula saat para siswa SDN 3 Jati mengeluhkan mual, diare, pusing, demam, dan muntah-muntah secara bersamaan. Gejala tersebut dirasakan para siswa usai mengkonsumsi jajanan Cimin, pada Selasa 26 September 2023.

"Rulla juga sama, gejalanya saat masuk ke Puskesmas muntah-muntah sama diaere itu khas keracunan makanan itu muntah dan diare. Saat ini jenazah korban dalam perjalanan ke rumah duka," tambahnya.

Burhan mengatakan tempat tidur atau bed di Puskesmas Saguling saat mulai penuh. Pihaknya bakal menyiapkan penanganan kedaruratan dengan cara menambah bed karena korban keracunan diprediksi akan terus bertambah.

"Kemungkinan bertanbah kembali karena pedagang makanan ini bukan ke SD itu saja, tapi ada ke MI dan sekolah lainnya. Jadi kita siaga karena bed sudah full," papar Burhan.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Tenaga Honorer Setelah Lewat Bulan November 2023? Begini Info Terbaru dari Menpan RB!

Burhan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskemas terdekat untuk melakukan penambahan bed dan jumlah tenaga perawat. Pada tahap awal 10-15 unit bed akan disediakan di lorong dan selasar Puskemas karena seluruh ruangan penuh.

"Nanti ada tambahan bed darurat untuk mengantispasi ke depannya. Untuk bed persiapan kita sediakan 10-15 unit. Karena ruangan terbatas, bed disimpan di lorong dan selasar," tandasnya.

Sentimen: negatif (100%)