Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Tokoh Terkait
Kematian Pengawal Kapolda Kaltara Diusut Propam, Tanggung Jawab Polri pada Publik dan Keluarga
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Polri menurunkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk terlibat aktif dalam penyelidikan kasus kematian pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Brigpol Setyo Herlambang (Brigadir H).
Catatan kelam dalam kasus Ferdy Sambo menjadi momok bagi institusi Polri. Penanganan cermat dinilai perlu dalam kasus Brigadir J, sebab alurnya memiliki kemiripan dengan kematian Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Kasus kematian anggota Brimob ini mulanya geger setelah Brigadir H ditemukan tewas di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara pada hari Jumat, 22 September 2023. Timbul berbagai spekulasi salah satunya aksi bunuh diri dari korban.
Namun, dugaan itu tela dibantah tegas Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol. Budi Rachmat. Alih-alih menghabisi nyawa sendiri, Budi mengatakan dugaan sementara pihaknya, mendiang lalai saat membersihkan senjata api (senpi) sehingga peluru meletus ke arah dada sebelah kirinya.
Baca Juga: WNI Diculik di Malaysia, Kemenlu Ungkap Motif Pelaku
Untuk menindaklanjuti kasus, terutama setelah adanya desakan dari berbagai pihak termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Tim Propam Polri dikirimkan ke Kaltara untuk penelusuran lebih dalam.
"Tim Propam Mabes Polri sudah turun untuk asistensi Bid Propam Polda Kaltara," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, dikutip Senin, 25 September 2023.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut angkat bicara dalam kasus Brigpol Setyo Herlambang. Ia memastikan pengusutan transparan hingga tuntas dalam kasus hilangnya nyawa anggota Brimob Polda Kaltara, Brigadir H itu. Dia telah menurunkan instruksi kepada tim penyelidik.
"Saya kira Polri selalu transparan," ujar Kapolri Listyo Sigit, usai menghadiri olahraga bersama dalam rangka HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 24 September 2023.
Baca Juga: Kronologi WNI Diculik hingga Disiksa 10 Hari di Malaysia
"Saya sudah perintahkan Bareskrim, Puslabfor untuk ikut mendukung dokter-dokter forensik kita untuk ikut mendukung sehingga kemudian hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan ke publik terutama ke keluarga," ujar dia lagi.
Sigit kemudian menyoroti Scientific Crime Investigation (CSI), salah satu fasilitas yang bisa dimanfaatkan dalam kasus semacam ini. Ia mengaku telah memerintahkan Kapolda Kalimantan Utara Irjen Daniel untuk mengusut secara cermat.
"Sudah saya perintah kepada Pak Kapolda terkait dengan peristiwa yang terjadi ini betul-betul diusut secara cermat, secara tuntas. Manfaatkan CSI yang kita miliki sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ujar dia. ***
Sentimen: negatif (95.5%)