Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Garut
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Proyek Vital Ini Telan Dana Rp13 Triliun Namun Mangkrak, Seperti Abu Nawas!
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Seperti kisah Abu Nawas yang selalu menghadirkan cerita lucu, jembatan yang menghubungkan Penajam Paser Utara dan Balikpapan di Kalimantan Timur ini juga memiliki cerita yang tak kalah menarik.
Jembatan Pulau Balang, dengan anggaran mencapai Rp1,3 triliun, telah lama menjadi proyek "mangkrak" yang belum juga dapat difungsikan sepenuhnya.
Jembatan Pulau Balang ini seharusnya menjadi proyek vital, diharapkan akan mendukung hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru di Kecamatan Sepaku.
Selain itu, jembatan ini juga diharapkan akan menjadi akses utama menuju IKN.
Baca Juga: 3x dari Monas, Gedung Ini Telan Rp7 Triliun Jadi Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia, Raih Rekor Muri!
Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian PUPR (pu.go.id), menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, jembatan ini seharusnya memangkas jarak tempuh dari 80 km menjadi sekitar 30 km dengan waktu tempuh hanya 1 jam. Namun, kenyataannya?
Proyek jembatan ini dimulai pada tahun 2009 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan membangun bentang pendek sepanjang 470 meter.
Kemudian, pada tahun 2015, proyek ini diperluas dengan pembangunan bentang panjang sepanjang 804 meter.
Jembatan Pulau Balang seharusnya telah selesai dibangun pada Januari 2022.
Namun, meskipun sudah rampung, jembatan ini masih seperti "Abu Nawas" yang selalu ada tetapi tak bisa digunakan.
Baca Juga: Asal-usul Nama Garut Ternyata Punya Sejarah yang Unik, Berawal Orang Belanda yang Alami Kecelakaan Ringan
Salah satu alasan utama mengapa Jembatan Pulau Balang belum dapat digunakan adalah karena kurangnya akses jalan pendekatannya.
Pembebasan lahan menjadi hambatan utama, dengan biaya mencapai Rp1,7 triliun, sesuai dengan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
Juni 2024 menjadi target penyelesaian seluruh proyek Jembatan Pulau Balang, hal ini dipilih mengingat rencana upacara bendera di IKN pada Agustus 2024.
Jembatan Pulau Balang ini memang layak disebut sebagai jembatan Abu Nawas, karena meskipun jembatannya telah ada, tetapi tidak dapat difungsikan secara optimal.
Di sisi Balikpapan, belum ada akses jalan pendekatannya, sehingga penggunaan jembatan ini terbatas.
Baca Juga: Terungkap! Pertemuan Ridwan Kamil dan Megawati Ternyata Bahas Hal Penting Terkait Monumen Bung Karno
Koneksi ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara di Sepaku dan Samboja juga merupakan tantangan tersendiri.
Dengan anggaran sebesar Rp1,3 triliun yang telah dikeluarkan, masyarakat berharap agar pemerintah segera menyelesaikan masalah ini dan memastikan Jembatan Pulau Balang segera dapat digunakan sesuai dengan tujuannya.
Kita berharap proyek "Abu Nawas" ini tidak hanya akan menjadi kenangan lucu semata, melainkan akan memberikan manfaat yang sesungguhnya bagi masyarakat dan pembangunan IKN.***
Sentimen: positif (98.1%)