PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku mengantongi data intelijen terkait partai politik.

Menurut Cak Imin, pengakuan Jokowi merupakan sesuatu yang sangat wajar. Baginya, hal itu merupakan kewajiban dari kepala negara dalam menjamin berlangsungnya Pemilu 2024.

"Ya tentu sebagai presiden pasti memiliki informasi laporan yang lengkap tentang orientasi arah dan kebijakan partai," ujar Cak Imin dalam keterangannya, dikutip pada Selasa, 19 September 2023.

"Ya tentu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, ini menjadi bagian dari kewajiban untuk supaya proses demokrasi ini terjaga," lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi Mengaku Punya Informasi Intelijen Parpol, Pengamat: Bukan Rahasia

Cak Imin yakin Jokowi akan tetap menghormati dan memberi keleluasaan kepada setiap partai untuk menentukan arah dan keputusan soal koalisi.

Oleh karena itu, dia bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan hanya akan fokus untuk merebut hati rakyat.

"AMIN (Anies-Cak Imin) insya Allah akan terus bekerja merebut hati rakyat, menyampaikan ide dan gagasan serta rencana-rencana buat Indonesia 2024," tutur dia.

Baca Juga: Pengamat: Jokowi Akhiri Jabatan sebagai Presiden dengan Happy Ending

Jokowi Kantongi Data Intelijen Soal Partai Politik

Presiden Jokowi mengaku telah memegang data terkait arah partai-partai politik menjelang Pemilu 2024.

Hal itu diungkapkan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor pada Sabtu, 16 September 2023.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, saya tahu. Partai-partai seperti apa, saya tahu," katanya.

Adapun sumber data tersebut, diklaim Jokowi, berasal dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).***