Sentimen
Positif (65%)
18 Sep 2023 : 08.31
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

Kab/Kota: Purwokerto, Banyumas

Tokoh Terkait

Kondisi Jelang Pemilu Diharapkan Tetap Kondusif

18 Sep 2023 : 08.31 Views 1

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

Kondisi Jelang Pemilu Diharapkan Tetap Kondusif

PURWOKERTO - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, berharap situasi menjelang Pemilu Serentak 2024 tetap kondusif. Indaru menilai sejauh ini kondisinya tidak seektrem Pemilu 2019.

"Saya pikir kalau kita melihat perkembangan, ini tidak seekstrem Pemilu 2019, memang harus diakui. Para pendukung di media sosial manapun juga tidak begitu (ekstrem)," kata Indaru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (17/9).

Ia mengatakan hal itu disebabkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak begitu laku lagi untuk "dijual" dalam kontestasi politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

Menurut dia, hal itu terlihat pada awal persiapan Pemilu 2024 yang sempat muncul isu nasab habaib dan sebagainya namun dalam perkembangannya tidak mendapatkan respons yang signifikan. "Isu-isu yang berkaitan dengan SARA itu sengaja diolah dan dibagikan kepada publik, tetapi tidak sampai pertengahan tahun 2023 hal itu sudah selesai. Saya pikir itu ke depan akan lebih redup," jelasnya.

Baca Juga :

Atribut TNI Dilarang untuk Kampanye

Kendati demikian, dia mengatakan hal yang perlu diwaspadai pada Pemilu Serentak 2024 adalah hal-hal berkaitan dengan aturan main dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), saat pemilihan, proses penghitungan suara, dan hasil perolehan suara.

Dalam hal ini, kata dia, kemungkinan terjadinya sengketa hasil perolehan suara Pemilu Serentak 2024 harus diwaspadai. "Cuma satu hal yang menurut saya perlu diperhatikan terutama penyelenggara karena ini 'kan semuanya memastikan bahwa persiapan itu menjadi prepare termasuk menjelang pendaftaran calon presiden yang kemudian dipercepat," katanya.

Selain itu, kata dia, hal-hal yang berkaitan dengan teknis penyelenggaraan dan sebagainya termasuk daftar pemilih tetap juga harus dipastikan dengan dicek kembali. "Satu hal yang menurut saya penting bagi partai politik pengusung calon presiden, saya pikir sekarang semuanya menyedotnya ke pilpres (pemilihan presiden), bukan ke dalam konteks partai," ungkapnya.

Menurut dia, isu yang paling banyak dalam pemberitaan selama ini adalah masalah calon presiden, tetapi tidak pernah berbicara tentang bagaimana kesiapan dan program partai maupun calon anggota legislatifnya.

Dalam hal ini, kata dia, partai politik lebih fokus pada masalah calon presiden dan koalisi. "Nah ini yang saya pikir teman-teman partai ya jangan melupakan, karena yang diutamakan tentu perolehan kursi di DPRD sampai DPR RI. Dan DPD saya pikir juga kalah pamor," katanya.

Ia mengatakan informasi dari KPU mengenai calon anggota DPD RI kurang disampaikan secara tuntas dan masif, sehingga seolah "hilang tertelan bumi" karena lebih fokus pada partai politik dan calon presiden.

Baca Juga :

Mahfud MD: Pemilu 2024 Milik Rakyat Indonesia

Terkait dengan agenda pemilihan presiden, dia menilai masyarakat pemilih cenderung melupakan program dan hasil kerja partai.


Redaktur : Sriyono

Penulis : Antara

Sentimen: positif (65.3%)