LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Jakarta dan Bandung, tentunya sudah tak asing lagi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung KCJB.

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ini sudah dimulai sejak tahun 2016 dan resmi dioperasikan bulan September 2023.

Biaya pembangunan proyek ini berasal dari pinjaman China sebesar 75% yang awalnya ditargetkan hanya sebesar Rp76,95 triliun namun harus membengkak menjadi Rp112,5 triliun.

Pembengkakan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor di antaranya eskalasi harga, masalah bunga pinjaman yang terlalu tinggi, dan dampak pajak atas pengadaan lahan.

Tak hanya itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan bahwa megaproyek di Indonesia ini nyaris mangkrak akibat kendala besar yang saat itu cukup sulit diatasi.

Salah satunya yaitu sulitnya membuat terowongan pada beberapa tempat dengan kondisi tanah yang labil dan kesulitan penetapan kesepakatan bunga utang kepada China yang ternyata terlalu tinggi.

Baca Juga: Isu Ridwan Kamil bukan Tipe Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan : Jangan Kepedean

Namun pembengkakan biaya itu telah membayar proyek tersebut sehingga tak terjadi mangkrak meskipun penuh kendala seperti apa yang diupayakan Erick Tohir, walau APBN harus menyumbang dan beban utang kepada China harus bertambah.

Namun di balik itu, siapa sangka pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini cukup banyak memakan korban.

Kerap terjadi kecelakaan kerja hingga menewaskan dan melukai beberapa pekerja lokal maupun pekerja China.

Tahun 2019, proyek sempat dihentikan sementara karena usai kereta teknis anjlok yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 2 korban berat, dan 2 luka ringan.

Selain itu, kecelakaan ledakan besar pipa milik Pertamina terjadi pada Bulan Oktober, 2019 yang mengakibatkan pekerja China harus meregang nyawa akibat terbakar.

Baca Juga: 7 Agenda Besar RUU ASN Disahkan Tahun Ini, Karir Honorer Aman hingga Desember 2024

Selain itu, karena kesalahan kontraktor, pilar proyek kereta roboh dan menimpa dua eskavator di sekitarnya, namun mereka berhasil menyelamatkan diri.

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang memakan korban tersebut sudah selesai dan sudah melalui tahap percobaan dengan aman dan lancar.

Adanya kereta cepat membuat dua kota yang sangat sibuk ini dapat dicapai dengan waktu yang sangat singkat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas waktu hingga kinerja dan kepuasan masyarakat.***