Sentimen
Positif (99%)
16 Sep 2023 : 20.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Surabaya

Fashion di Surabaya Berkembang Pesat, Berpotensi Lahirkan Desainer Baru

16 Sep 2023 : 20.03 Views 10

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Fashion di Surabaya Berkembang Pesat, Berpotensi Lahirkan Desainer Baru

MerahPutih.com - Dipandang sebagai salah satu kota yang perkembangan fashionnya begitu cepat, Surabaya menjadi pilihan Esmod Jakarta untuk menggelar ngobrol bareng expert yang digelar di Hotel Holiday Inn Surabaya, Sabtu (16/9/2023).

Dalam kegiatan ngobrol kali ini mengambil tema Prospects of Sustainabllity in The Future. Esmod Jakarta merupakan salah satu Universitas Fashion yang ada di Jakarta.

Baca Juga:

Poise Academy dan Carstensz Mall Gelar Heritage Fashion Show Competition

"Kami memberikan kesempatan anak-anak muda di Surabaya yang suka dengan bidang Fashion yang dibimbing langsung oleh expert dari alumni dan dosen dari Esmod Jakarta," ucap Group Head of Bisnis Esmod Jakarta Adhika Kusuma.

Andika juga mengatakan, bahwa fashion bukan berarti kedepannya hanya menjadi seorang penjahit.

"Bukan itu. Orang tahunya kalau fashion itu nantinya jadi penjahit. Padahal tidak. Makanya kita diskusi ini," kata Andika.

Selain menggelar diskusi, Esmod Jakarta juga menggelar praktik menggambar desain baju sustainable fashion oleh Julanita Linasari selaku teacher Esmod Jakarta dan Founder dari Autumn Flower.

"Kami mengajak anak muda di Surabaya untuk bisa merasakan langsung pengajaran di Esmod Jakarta," ucap Adhika.

Andika menjelaskan, banyak desainer top dari Surabaya bahkan alumni Esmod banyak dari Surabaya. Potensi anak Surabaya dalam fashion dinilai sangat besar dan kreativitas cukup bagus.

Baca Juga:

'Metamorfashion 2023' Hidupkan Fesyen Kota Bandung

Animo masyarakat Surabaya sendiri cukup besar sekitar 20 anak-anak SMA ikut dalam acara diskusi ini.

"Banyak anak-anak ini yang memang suka dengam fashion dan ingin menjadi desainer," jelasnya.

Sementara itu, Julanita mengatakan kecepatan untuk mengikuti trend seringkali menjadi sebuah tolak ukur seberapa efektif dan efisien perkembangan sebuah brand.

Pola Industri ini melahirkan begitu banyak inovasi, namun di sisi laln juga memiliki dampak lain dalam hal sosial dan lingkungan, meningkatnya jumlah limbah akibat perputaran trend menjadi tidak terelakkan.

"Hal ini juga menimbulkan keresahan laln seperti perdagangan yang tidak terkontrol sehingga muncul pergerakan-pergerakan alternatif yang kini disebut slow fashion yang mengkampanyekan sustainabllity sekaligus turut menjaga environmental responsibility," ucap Julanita.

Fenomena yang muncul dalam masyarakat antara lain trend sustainable fashion berbasis Slow Fashion, Responsible, Fair Trade dan Upcycling.

"Langkah-langkah konkrit seperti mendaur ulang, memilih bahan yang bertahan lebih lama, mengurangi polusi, zero waste, mendukung produk-produk handmade, memperbaiki sebelum membeli baru, penggunaan material yang lebih ramah lingkungan hingga berbuah kebijakan strategis yang lebih besar hingga menciptakan ekosistem yang lebih baik di dunia industri kreatif, khususnya fashion," jelasnya.(MP/Budi Lentera Surabaya)

Baca Juga:

Fashion Show 'Comeback' Albert Yanuar di JF3

Sentimen: positif (99.9%)