Sentimen
Positif (86%)
14 Sep 2023 : 17.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Solo

Tokoh Terkait

Industri Mebel RI Dulu Merajai Dunia, Kini Kalah dengan Vietnam dan Malaysia

14 Sep 2023 : 17.00 Views 4

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Industri Mebel RI Dulu Merajai Dunia, Kini Kalah dengan Vietnam dan Malaysia

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, industri mebel dalam negeri belum digarap dengan maksimal.

Dahulu, nama RI besar salah satunya karena sektor furnitur. Namun, kini, kalah dengan negara-negara tetangga.

Ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Mebel and Design Expo atau IFFINA 2023 yang digelar oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Tangerang, Banten, Kamis (14/9/2023).

“Indonesia ini ranking 17, di bawah Vietnam yang ranking kedua, di bawah Malaysia ranking 12,” kata Jokowi.

“Saya ingat di tahun-tahun 90-an, kalau kita pameran di luar, entah di Jerman, di Italia, maupun di Perancis, kita itu kelihatan merajai. Sekarang kok bisa nomor 17,” tuturnya.

Baca juga: Ratas dengan Jokowi, Menpan-RB Sampaikan 7 Transformasi dalam RUU ASN

Jokowi bilang, potensi pasar mebel dunia begitu besar nilainya, mencapai 766 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara, Indonesia baru memperoleh 2,8 miliar dollar AS. Nilai yang masih sangat kecil.

Padahal, kata Jokowi, modal yang dimiliki RI di sektor ini begitu besar, baik dari sisi bahan baku maupun sumber daya manusia (SDM).

“Ada sesuatu yang memang harus kita benarkan,” ujar mantan Ketua Asmindo Kota Solo itu.

Menurut Jokowi, belum optimalnya industri mebel yang digarap dalam negeri disebabkan karena para pengusaha tidak mau saling bekerja sama, terutama dengan perusahaan-perusahaan negara tetangga. Oleh karenanya, dia mendorong pelaku industri mebel lebih terbuka.

“Harus terbuka, mau berpartner dengan industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar, entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari Cina, kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendirilah urusan itu, terbuka dan mau berpartner,” katanya.

Pemerintah, kata Jokowi, juga terus mendorong agar pasar mebel dalam negeri tak dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri.

Baca juga: 8 Sikap PP Muhammadiyah Terkait Bentrok di Rempang: Minta Jokowi Cabut PSN Rempang Eco City dan Tarik Pasukan

Apalagi, nilai impor mebel jumlahnya sangat besar. Tahun 2023 saja, tercatat Rp 1,1 triliun dari APBN dan APBD digunakan untuk belanja mebel dari luar negeri.

Dengan modal yang dimiliki negara, Jokowi yakin industri mebel Tanah Air dapat jadi sektor unggulan jika digarap serius.

“Artinya memang bolanya dari bapak ibu semuanya. Mau mandiri atau berpartner, atau mau mengambil pasar dalam negeri 100 persen, mestinya diambil Asmindo, mestinya,” tutur kepala negara.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (86.5%)