Meski Sudah Ada Cak Imin, Masyarakat NU Masih Lebih Condong ke Ganjar Ketimbang Anies

15 Sep 2023 : 16.07 Views 23

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Meski Sudah Ada Cak Imin, Masyarakat NU Masih Lebih Condong ke Ganjar Ketimbang Anies

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ilmu Politik Saidiman Ahmad, memberikan bocoran terkait pilihan bakal Capres masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024 mendatang.

Bakal Capres yang didukung masyarakat NU, kata dia, merupakan kader PDIP Ganjar Pranowo.

"Pilihan presiden orang NU itu adalah Ganjar," ujar Saidiman dalam cuitan Twitternya (15/9/2023).

Dibeberkan Saidiman, di kalangan NU, Ganjar mengalahkan semua tokoh yang memiliki potensial menjadi calon Presiden.

Bahkan, Ganjar disebut mengalahkan tokoh-tokoh NU itu sendiri.

"Di kalangan warga NU, Ganjar mengalahkan semua tokoh potensial calon presiden, termasuk tokoh-tokoh dari NU sendiri," lanjutnya.

Menurut kacamatanya, para Partai Koalisi yang ingin mendapatkan perhatian Nahdliyyin, kebanyakan merapat ke tokoh yang berpengaruh.

"Logisnya, partai-partai politik yang ingin mendapatkan perhatian Nahdliyyin mendekat ke tokoh yang paling banyak dipilih warga NU. Begitu," imbuhnya.

Hal ini bisa mematahkan harapan dari NasDem yang menggandeng Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk dijadikan wakil Anies.

Sebelumnya, pengamat Politik Unhas Makassar Sukri Tamma menyebut, ketika NasDem atau PKB termasuk Anies Baswedan memilih Cak Imin, itu tentu tidak diletakkan dengan alasan akan melemahkan.

"Tentu ada potensi besar yang ingin dilihat dan coba dimaksimalkan," ujar Sukri kepada fajar.co.id, Minggu (10/9/2023).

Dibeberkan Sukri, pada posisi tersebut NasDem akan mencoba memaksimalkan posisi Cak Imin yang merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Selain itu, kata Sukri, Cak Imin juga merupakan Ketua Umum PKB dan warga Nahdliyyin yang diharapkan bisa menjadi pencari suara.

"Dalam konteks pemilih-pemilih warga Nahdliyyin. Terutama di wilayah Jawa Timur (Timur)," lanjutnya.

Atas potensi tersebut, lanjut Sukri, maka Anies memutuskan untuk menerima dan menggandeng Cak Imin sebagai pasangannya pada Pilpres 2024.

"Tidak mungkin Anies memilih dan meninggalkan barangkali yang lain, dalam hal ini Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau tidak memilih kader yang diusung PKS misalnya, tentu karena ada hitung-hitungannya," Sukri menuturkan.

Kemungkinan besar, tambah Sukri, NasDem melihat jauh lebih menguntungkan dalam tanda kutip memenangkan Pilpres dengan berkoalisi bersama PKB ketimbang Demokrat.

"Kalau kita menghitung itu, tentu paling tidak Anies atau NasDem di bawah Surya Paloh, melihat potensi suara PKB di sana, pemilih-pemilih tradisional, loyal plus PKB, bisa menjadi pencari suara di keluarga Nahdliyyin. Ini yang mungkin dilihat NasDem," ucapnya.

"Di samping itu juga tentu menghitung karena sejauh ini Partai lain juga belum menentukan pilihan, yang mungkin belum bisa dihitung betul kira-kira siapa yang bakal dipilih dan apakah bisa merepresentasi," sambung dia.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (99.9%)