Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Taspen
Tokoh Terkait

Brigadir Yosua Hutabarat

Kamaruddin Simanjuntak
Kamaruddin Simanjuntak Ceritakan Kronologi Awal Bertemu Rina Lauwy: Nangis-nangis Dibawa Pendeta
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kamaruddin Simanjuntak mulai sangat dikenal masyarakat saat ia menangani kasus Brigadir J.
Sebelumnya, ia disebut sebagai advokat yang selalu tegas dan memilih membela korban kejahatan.
Ia juga disebut sebagai advokat yang berani menyuarakan bahwa klien harus diberikan haknya secara penuh.
Dalam kasus Dirut Taspen dan Rina Lauwy yang sedang ramai sekarang, dirinya tampak begitu maksimal.
Dalam satu kesempatan pada podcast Deddu Corbuzier, ia menceritakan bagaimana menyedihkannya Rina Lauwy yang saat itu dibawa oleh seorang pendeta kepadanya untuk dibela.
Usai Rina Lauwy menunjukan bukti kepadanya, Kamaruddin melihat bahwa bukti-bukti Rina cukup logis, sehingga ia mempertanyakan mengapa tak ada yang menerima.
Baca Juga: Dijadikan Tersangka oleh Dirut Taspen, Kamaruddin Simanjuntak Alami Kerugian hingga Miliaran Rupiah
"Pertama kali membela Ibu Rina Lauwy, ia ditenteng oleh pendeta ke kantor saya. Pendeta sebut ibu ini korban kdrt, tolong dibela dong,"ungkapnya.
"Dia jadi korban berbagai tindak pidana, tp dilapor di mabes polri tidak terbukti, tapi saya lihat semua bukti di handphonenya itu masuk akal. Loh tapi kenapa tidak terbukti?,"lanjut sang pria yang di sebut simbol seluruh advokat itu.
Hingga saat ini, Kamaruddin telah menangani kasus Rina Lauwy dengan Dirut Taspen untuk segala perkara, dari perceraian sampai berbagai dugaan mengenai dana Taspen yang sering dibicarakan Rina di media.
Ia juga mengaku bahwa ia tidak memungut biaya untuk menjadi kusss hukum mantan istri Dirut Taspen tersebut.
"Saya tangani ibu ini dengan setulus hati tidak dipungut biaya,"
"Saya tangani perkara ibu ini di Pengadilan Tinggi, hingga KPK saya ga dibayar, Ibu ini dibawa oleh seorang pendeta nangis-nangis. Tentulah saya tolong,"ungkapnya.
Baca Juga: Pelabuhan di Jawa Barat Ini Telan Dana Rp 43,2 Triliun, Jadi Salah Satu Proyek Termahal di Indonesia!
"Saya tidak dibayar, tadinya saya mau mendamaikan mereka tapi tidak dijawab,"lanjutnya.
Sebelumnya Kamaruddin Simanjuntak dan Rina Lauwy memiliki itikad baik dengan bersurat ke 16 lembaga negara tanpa mempublikasikan kasus ini ke media.
Namun, setelah dirinya menyurati 16 lembaga tersebut, tak satupun yang merespon.
Akhirnya hal tersebut membuat Kamaruddin berbicara dihadapan puluhan wartawan.
Sentimen: negatif (99.8%)