Pelajar Pulau Rempang Jadi Korban Gas Air Mata Aparat, Dilarikan ke IGD hingga Sesak Napas: Anak Kami Kritis!
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Tembakan gas air mata yang ditembakan aparat gabungan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, memakan korban. Belasan pelajar SD dan SMP bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit usai terdampak 'senjata' aparat tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat detik-detik sejumlah siswi SMP dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Embung Fatimah. Mereka tak sadarkan diri usai terpapar gas air mata aparat pada Kamis 7 September 2023.
Dibantu petugas keamanan dan guru, mereka dibawa menggunakan bed pasien. Para siswi tampak terbaring tak sadarkan diri ketika dibawa masuk ke IGD.
Baca Juga: Heboh Air Tanah di Bogor Mudah Menyala Terkena Api, Warga Khawatir Tercemar BBM
"Pelanin suaranya, ini IGD pak," ucap petugas keamanan yang membantu para siswi.
Sedangkan dalam video lain, terlihat seorang siswi SD mengalami sesak napas. Dia tampak kesulitan bernapas pada saat dibawa untuk mendapat pertolongan ke fasilitas kesehatan (faskes).
"Anak kita kritis bang, kasihan saya tengok bang, bantu kami bang, anak kita kritis bang," kata sang ayah.
Sementara itu, ibu siswi SD yang juga ikut menemani tampak menangis tak tega melihat kondisi sang anak. Dia pun mengelus dan memeluk putrinya yang berusaha untuk bernapas.
Dalam kejadian itu, beberapa siswa sekolah dilaporkan dibawa ke rumah sakit akibat terkena gas air mata yang terbawa angin. Hal itu adalah karena lokasinya yang tidak jauh dari tempat terjadinya keributan.
"Ada belasan siswa yang saya tau dibawa oleh ambulan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gas air mata itu tadi terbawa angin, karena ribut dekat dari sekolah kami," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 22, Muhammad Nazib.
Baca Juga: Teka-teki Silaturahmi PKB-PKS, Cucun: Kita Tunggu
Warga Diminta Tak Terprovokasi
Sementara itu, BP Batam mengimbau agar masyarakat Kota Batam tidak terprovokasi dengan isu miring terkait pengukuran yang akan dilakukan di Kawasan Rempang. Hal itu seiring beredarnya informasi terkait tindakan represif tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP terhadap masyarakat yang menghalangi jalannya tugas personel.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menuturkan bahwa peristiwa yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Menurutnya, masyarakat yang mengatasnamakan warga Rempang terlebih dulu melemparkan batu dan botol kaca ke arah personel keamanan yang akan memasuki wilayah Jembatan 4 Barelang.
Bahkan, sejumlah oknum tak bertanggung jawab juga terus melemparkan batu meski petugas kepolisian telah mengimbau melalui pengeras suara agar barisan massa tidak gegabah dalam mengambil tindakan.
Baca Juga: PDIP Dinilai Punya Lumbung Suara di Warga NU, Berimpit dengan PKB dan PPP
"Informasi dari tim di lapangan, sudah ada beberapa oknum provokator yang ditangkap pihak kepolisian. Beberapa di antaranya bahkan didapati membawa parang dan sudah berhasil diamankan," tutur Ariastuty Sirait.
Dia pun mengajak masyarakat Kota Batam untuk mengecek terlebih dulu informasi yang diterima sebelum menyebarkannya melalui media sosial. Bukan tanpa alasan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengukuran tersebut.
"Jangan terprovokasi dan tetap jaga situasi kondusif demi Batam lebih baik," ucap Ariastuty Sirait.
Sementara, Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto sebelumnya juga telah mengimbau masyarakat agar tak menghalangi jalannya personel keamanan yang akan memasuki Kawasan Rempang. Melalui pengeras suara, dia meminta agar masyarakat yang memblokade jalan masuk wilayah tersebut dapat mundur dengan teratur. Mengingat, tindakan yang dilakukan telah melawan aturan hukum.
"Saya minta warga jangan anarkis. Karena apa yang saudara lakukan sudah melanggar hukum," kata Nugroho Tri Nuryanto.***
Sentimen: negatif (100%)