Sentimen
Negatif (99%)
8 Sep 2023 : 13.22

Aparat Bentrok dengan Warga Pulau Rempang Batam, Gas Air Mata Pecah Buat Sakit Anak Sekolah

8 Sep 2023 : 13.22 Views 18

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Aparat Bentrok dengan Warga Pulau Rempang Batam, Gas Air Mata Pecah Buat Sakit Anak Sekolah

PIKIRAN RAKYAT - Aparat gabungan terlibat bentrok dengan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Permasalahan dipicu oleh warga yang masih belum setuju dengan adanya pengembangan kawasan, karena merupakan kampung adat masyarakat Melayu.

Petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP datang ke Pulau Rempang untuk proses pengukuran. Aparat TNI-Polri melakukan penjagaan saat proses untuk pengembangan kawasan oleh BP Batam itu dilaksanakan pada Kamis 7 September 2023.

Keributan pecah pada saat petugas gabungan tiba di lokasi. Akibat keributan tersebut, petugas terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi yang tidak kondusif.

Baca Juga: Teka-teki Silaturahmi PKB-PKS, Cucun: Kita Tunggu

Dalam kejadian itu, beberapa siswa sekolah dilaporkan dibawa ke rumah sakit akibat terkena gas air mata yang terbawa angin. Hal itu adalah karena lokasinya yang tidak jauh dari tempat terjadinya keributan.

"Ada belasan siswa yang saya tau dibawa oleh ambulan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gas air mata itu tadi terbawa angin, karena ribut dekat dari sekolah kami," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 22, Muhammad Nazib.

Petugas gabungan pun masih berjaga di lokasi sampai situasi benar-benar kondusif dan proses pengerjaan pengukuran lahan untuk proyek strategis nasional tersebut bisa diselesaikan.

Baca Juga: PDIP Dinilai Punya Lumbung Suara di Warga NU, Berimpit dengan PKB dan PPP

Minta Warga Tak Terprovokasi

Sementara itu, BP Batam mengimbau agar masyarakat Kota Batam tidak terprovokasi dengan isu miring terkait pengukuran yang akan dilakukan di Kawasan Rempang. Hal itu seiring beredarnya informasi terkait tindakan represif tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP terhadap masyarakat yang menghalangi jalannya tugas personel.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menuturkan bahwa peristiwa yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Menurutnya, masyarakat yang mengatasnamakan warga Rempang terlebih dulu melemparkan batu dan botol kaca ke arah personel keamanan yang akan memasuki wilayah Jembatan 4 Barelang.

Bahkan, sejumlah oknum tak bertanggung jawab juga terus melemparkan batu meski petugas kepolisian telah mengimbau melalui pengeras suara agar barisan massa tidak gegabah dalam mengambil tindakan.

Baca Juga: Cak Imin Bakal Napak Tilas ke Makam Wali Songo, Ditutup Kunjungan Bersama Anies Baswedan

"Informasi dari tim di lapangan, sudah ada beberapa oknum provokator yang ditangkap pihak kepolisian. Beberapa di antaranya bahkan didapati membawa parang dan sudah berhasil diamankan," tutur Ariastuty Sirait.

Dia pun mengajak masyarakat Kota Batam untuk mengecek terlebih dulu informasi yang diterima sebelum menyebarkannya melalui media sosial. Bukan tanpa alasan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengukuran tersebut.

"Jangan terprovokasi dan tetap jaga situasi kondusif demi Batam lebih baik," ucap Ariastuty Sirait.

Sementara, Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto sebelumnya juga telah mengimbau masyarakat agar tak menghalangi jalannya personel keamanan yang akan memasuki Kawasan Rempang. Melalui pengeras suara, dia meminta agar masyarakat yang memblokade jalan masuk wilayah tersebut dapat mundur dengan teratur. Mengingat, tindakan yang dilakukan telah melawan aturan hukum.

"Saya minta warga jangan anarkis. Karena apa yang saudara lakukan sudah melanggar hukum," kata Nugroho Tri Nuryanto.***

Sentimen: negatif (99.9%)