Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: bandung, Cimahi
KBB Cari Lahan Alternatif TPA Imbas Kebijakan Pengurangan Sampah ke Sarimukti
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah mencari lahan alternatif untuk tempat pembuangan akhir sampah (TPA) menyusul adanya kebijakan pengurangan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.
Sebelumnya, empat kabupaten/kota di Bandung Raya wajib mengurangi 50 persen sampah ke TPA Sarimukti dengan rincian Kota Bandung 628 ton, Kabupaten Bandung 128 ton, Kota Cimahi 81 ton, dan Bandung Barat 72 ton per hari. UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat selaku pengelola TPA Sarimukti hanya akan menerima jenis sampah residu.
"Produksi sampah di Bandung Barat ada sekitar 150 ton per hari. Dengan adanya kebijakan pengurangan ini, kita sedang mencari lahan untuk dipakai lokasi TPA guna menampung sampah sisa yang tak bisa dibuang ke Sarimukti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Ibrahim Aji, Rabu 6 September 2023.
Penetapan lahan tersebut harus didukung baik dari sisi kajian lingkungan, status kepemilikan, izin dari warga sekitar, hingga kemudahan akses bagi armada. DLH telah melakukan survei tiga lokasi yang bakal jadi alternatif TPA yakni lahan bekas TPA Pasir Buluh Lembang, di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, lahan milik TNI di Padalarang, serta di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas.
Baca Juga: Tukin Polri dengan Jabatan Ini Ternyata Bisa Tembus hingga Rp35 Juta! Simak Rincian Nominal Lengkapnya
"Untuk pasir Buluh sepertinya tidak memungkinkan, karena rawan longsor. Tinggal di daerah Cipatat, Padalarang, dan Citapen. Tapi ini kita harus lakukan kajian dulu, apakah lokasinya cocok atau tidak," tambahnya.
Ibrahim Aji menerangkan kebutuhan lahan TPA di Bandung Barat memang sudah sangat mendesak bukan saja karena ada kebijakan pengurangan sampah dari DLH Jabar. Tapi juga karena pertimbangan waktu operasional TPA Sarimukti segera habis pada tahun 2024. Ditambah biaya angkut sampah ke Logok Nangka sangat besar.
"Bandung Barat memang sudah harus punya TPA sendiri. Bukan karena ada kebijakan pengurangan, tapi karena Sarimukti akan habis dan biaya angkut ke Legok Nangka sangat besar. Jadi kita harus punya mandiri. Kalau pun gak beli lahan, minimal sewa dulu," paparnya.
Selain menyediakan lahan untuk pembuatan TPA mandiri, Bandung Barat akan mengoptimalkan fungsi bank sampah dan TPS3R. Harapannya, 78 ton sampah yang tak bisa diangkut ke Sarimukti bisa ditangani sehingga tak bercecer di ruang publik.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN dari PT Garuda Daya Pratama Sejahtera, Segera Daftar Lewat Link Ini
"Kita punya 14 TPS3R yang aktif hanya 4, maka sisa 10 akan kita aktifkan kembali. Bank sampah dari 45 unit yang aktif sekarang baru 25 unit, jadi kita aktifkan lagi yang 20 unit sisanya. Tak cuma itu, kita juga akan gencarkan edukasi masyarakat supaya benar-benar ikut pilah sampah," tandasnya.
Sentimen: negatif (100%)