Sentimen
Negatif (96%)
5 Sep 2023 : 05.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Marunda, Fakfak

Kasus: covid-19

Warga Rusunawa Marunda Blok C Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Imbas Atap Beton Roboh

5 Sep 2023 : 05.45 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Warga Rusunawa Marunda Blok C Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Imbas Atap Beton Roboh

PIKIRAN RAKYAT - Atap beton Rusunawa Marunda Blok C di Jakarta Utara roboh. Penghuni yang terimbas pun direlokasi ke Rusunawa Nagrak. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengatakan insiden robohnya atap beton tersebut terjadi pada Rabu, 30 Agustus 2023 sekira pukul 21.10 malam WIB.

Lokasi kejadian di sekitar halaman belakang rusunawa tersebut. Retno menyebut insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa.

"Disosialisasikan bahwa warga segera dipindahkan ke rusun Nagrak. (Jumlahnya) 451 KK," ujarnya kepada wartawan, Senin, 4 September 2023.

"Warga sudah mulai mengangkut barangnya secara bertahap," ujarnya lagi.

Baca Juga: Hasil Lengkap FIBA World Cup 2023 3 September: Amerika Serikat Alami Kekalahan Perdana

Retno mengatakan bangunan rusunawa yang roboh memang tidak layak huni. Bangunan tersebut pun akan direvitalisasi agar layak huni.

"Sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak, dan kami akan revitalisasi," ucapnya.

Sementara itu Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas PRKP Uye Yayat Dimyati mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi relokasi pada penghuni Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak pada Maret 2022.

Namun hal tersebut tertunda karena terjadi lonjakan pandemi Covid-19. Di sisi lain Rusunawa Nagrak saat itu dijadikan sebagai rumah isolasi pasien Covid.

Baca Juga: KKB Dalang Pembakaran 2 Distrik dan Sekolah di Fakfak, Polda Papua Barat: Sebagian Pelaku Terafiliasi

Ia menyebut relokasi seluruh penghuni Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak diharapkan rampung pada September 2023.

"Relokasi dilakukan karena bangunan akan di revitalisasi mengingat sesuai hasil rekom dari BRIN cluster C sudah tidak layak huni. Mengingat beberapa lokasi bangunan sudah sangat membahayakan," ucapnya.

"Rekomendasi BRIN secara struktur tidak layak dan membahayakan," ujarnya.

Ia mengatakan relokasi sebetulnya sudah direncakan sejak tahun lalu. Namun sebagian warga menurutnya masih enggan dipindahkan.

"Yang sekarang ini lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa," ucapnya.***

Sentimen: negatif (96.2%)