Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Tokoh Terkait
Loyalis Ganjar Murka Prabowo Disamakan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Santai Aja, Jangan Emosi
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, memberikan komentar menohok kepada Loyalis Ganjar Pranowo, Chusnul Chotimah.
Diketahui sebelumnya, Chusnul Chotimah menyinggung Teddy yang mendukung Prabowo tapi masih membawa-bawa nama Presiden Jokowi.
"Santai saja jangan emosi terus, kita yang punya gawe aja santai, mosok yang bukan punya gawean malah sibuk gak karuan," ujar Teddy dalam cuitan Twitternya (3/9/2023).
Diceritakan Teddy, dirinya mendapatkan pertanyaan terkait dukungan. Dia menyebut, dukungannya Presiden Jokowi. Tapi karena tidak bisa lagi pada Pilpres 2024, dia akhirnya dukung Prabowo.
"Karena tidak bisa (dukung Jokowi) maka saya menilai bahwa yang bisa meneruskan itu Prabowo. Maka saya memilih Prabowo," lanjutnya.
Dia pun kembali menyindir Chusnul Chotimah. Mempertanyakan kapasitasnya yang marah atas penilaiannya terhadap Jokowi.
"Kenapa anda marah atas penilaian saya? Sejak kapan anda diangkat menjadi petugas yang merazia pendapat?," tukasnya.
Blak-blakan, Teddy menuturkan, Chusnul Chotimah tidak beda jauh dengan kelompok radikal yang kerap dia sebutkan.
"Memaksakan kehendak dan pemikiran juga membatasi hak orang lain untuk berpendapat. Merasa pemilik atas Jokowi, sama seperti kelompok radikal yang merasa pemilik kebenaran atas keyakinan. Apa bedanya anda dengan mereka?," kuncinya.
Sebelumnya, Loyalis Ganjar itu mempertanyakan Teddy Gusnaidi yang mendukung Prabowo namun masih membawa-bawa nama Jokowi.
"Aduhh, kenapa ya yang dukung Prabowo masih aja bawa-bawa nama Jokowi, dengan alasan melanjutkan Jokowi, penerus Jokowi dsbnya, ga ada alasan lain apa," timpalnya.
Lanjutnya, Jokowi selama ini tegas terhadap kelompok radikal. Seperti mereka! Anf ganggu Pancasila, hingga pendukung Khilafah.
"Lalu prabowo sendiri sebaliknya merangkul mereka.
Bagaimana bisa dibilang penerus atau melanjutkan?," katanya.
"Yang kedua pak Jokowi tegas soal Freeport sedangkan Prabowo sendiri minta kita menghormati AS. Bagaimana bisa dibilang penerus?," tutupnya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (57.1%)