FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, pihaknya telah menentukan sikap untuk memberikan dukungan pada Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau mau cari kelemahan Prabowo, Ganjar atau Anies, tentu ada. Kalau itu jadi ukuran, maka tidak akan ada orang yang akan memilih dan mencalonkan mereka," ujar Teddy dalam cuitan Twitternya (3/9/2023).

Bagi Partai Garuda, dalam menentukan dukungan terlebih dahulu melihat mana yang karakternya teruji ketika menghadapi masalah berat. Karena itu merupakan hal yang paling mendasar.

Teddy menuturkan, sosok yang telah teruji karakternya ketika memiliki masalah berat hanya seorang Prabowo Subianto.

"Selain bisa bekerjasama dengan Jokowi, kami melihat ketika beliau dalam keadaan kecewa dan marah karena kalah di Pilpres 2019, tapi beliau mampu mengambil sikap, mematikan kekecewaannya, mematikan kemarahannya, dengan membela orang yang mengalahkannya, agar negeri ini aman. Itu tentu tidak mudah," Teddy menuturkan.

Tidak tanggung-tanggung, demi menjaga hal itu, kata dia, Prabowo bahkan bersedia bekerjasama dengan Jokowi. Hal tersebut belum pernah terjadi di negara manapun.

"Itu yang membuat kami memilih Prabowo. Tentu masing-masing punya pandangan sendiri dalam memilih calon," lanjutnya.

Tambahnya, dalam memilih sebuah pilihan, pihaknya tidak mengatakan pilihan Partai lain merupakan calon yang salah.

"Kami tidak bisa mengatakan alasan kalian salah, calon yang kalian pilih salah, atau yang paling benar alasan kami dan calon kami. Itu ngawur namanya," kuncinya.

Seperti diketahui, PKB yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto membelot ke kubu Partai NasDem.

Dengan begitu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak lagi dipertimbangkan sebagai kandidat sebagai cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

PKB dan Gerindra pun sama-sama sudah mengucapkan selamat tinggal.

Kini, Koalisi partai politik pengusung Prabowo tersisa Golkar, PAN dan PBB.

Melihat pernyataan Teddy Gusnaidi, hampir dipastikan Partai pendukung Prabowo Subianto akan bertambah seiring berjalannya waktu menuju Februari 2024.

(Muhsin/fajar)