Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait

Herzaky Mahendra Putra
Yakin Demokrat Bangkit Usai Manuver Nasdem-Anies, SBY: Ini Belum Kiamat
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/08/18/64decf39356bd.jpeg)
BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para kader partai dan simpatisan tidak risau dengan manuver Partai Nasdem dan bakal capres Anies Baswedan.
Partai Nasdem dan Anies disebut secara sepihak memutuskan mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres.
"Para anggota Majelis Tinggi, kader Demokrat di manapun berada, saya sangat mengerti perasaan, emosi para kader. Saya minta, mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita, ini bukan kiamat. Ini Bukan akhir dari perjuangan kita," kata SBY dalam pidato di Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat, di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Menurut SBY, seluruh kader dan simpatisan Demokrat melihat peristiwa itu sebagai ujian dan cobaan yang harus diatasi.
Baca juga: Manuver Nasdem Duetkan Anies-Cak Imin, SBY: Demokrat Diselamatkan Tuhan
"Ingat sesudah kesulitan, atau di balik kesulitan ada kemudahan. Kita kalau melakukan kilas balik sering menghadapi guncangan dan krisis. Alhamdulillah kita selalu bisa mengatasinya," ujar SBY.
Menurut SBY, terkuaknya kesepakatan antara Nasdem, Anies, dan PKB adalah rencana baik dari Tuhan.
"Saya yakini ini rencana Tuhan. dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan," ucap SBY.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat menyatakan Anies dan Partai Nasdem mengkhianati piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah disepakati.
Baca juga: Merasa Dikhianati, SBY Akui Demokrat Keliru Dukung Anies
Menurut Sekjen Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, sebelumnya Anies sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.
Bahkan menurut Rifky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.
Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut secara sepihak menetapkan Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies, di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023 lalu.
Keputusan itu, kata Rifky, diambil Surya Paloh tanpa memberitahu Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota KPP.
Baca juga: SBY soal Manuver Nasdem dan Anies: Melebihi Batas Kepatutan, Kasar
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demorkat Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat sudah mencium gelagat bakal terjadi manuver politik itu beberapa pekan lalu.
Alhasil, hal itu terungkap pada pekan ini ketika Nasdem dan PKB sepakat membentuk koalisi dengan mengusung bakal capres dan bakal cawapres Anies-Muhaimin.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat menyatakan Anies dan Partai Nasdem mengkhianati piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah disepakati.
Menurut Sekjen Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Rifky Harsya, sebelumnya Anies sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.
Baca juga: SBY: Berkali-kali Anies Datang dengan Kata-kata Baiknya, Sekarang Kok Jadi Begini?
Bahkan menurut Rifky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.
Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut secara sepihak menetapkan Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies, di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023 lalu.
Keputusan itu, kata Rifky, diambil Surya Paloh tanpa memberitahu Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota KPP.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demorkat Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat sudah mencium gelagat bakal terjadi manuver politik itu beberapa pekan lalu.
Baca juga: Usai Dikhianati Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Bujuk Demokrat
Alhasil, hal itu terungkap pada pekan ini ketika Nasdem dan PKB sepakat membentuk koalisi dengan mengusung bakal capres dan bakal cawapres Anies-Muhaimin.
Partai Demokrat pun menyatakan mencabut mandat bakal capres dari Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan. Namun, mereka belum mengungkap siapa yang akan didukung sebagai capres di kemudian hari.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (61.5%)