FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Neno Warisman punya pandangan berbeda soal lagu Rungkad yang dinyanyikan Putri Ariani saat HUT Ke-78 Republik Indonesia di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Neno tak sependapat dengan eks Menpora Roy Suryo yang menyandingkan acara itu dengan peristiwa G30 S PKI.

Bagi Neno yang pernah menggeluti dunia tarik suara dan aktris ini, penampilan Putri Ariani membuka harapan anak bangsa untuk berprestasi.

"Kita sepakat bahwa kita ingin mewariskan nilai-nilai terbaik. Kita ini sedang menghadapi satu tantangan besar bagi negara kita. Kalau kita lihat momentum seperti 17 Agustus sebetulnya ada massage yang hendak tersampaikan," kata Neno dalam acara Talk show Catatan Demokrasi TvOne.

Soal kesakralan peringatan detik-detik proklamasi yang dianggap mulai hilang, Neno punya pendapat lain.

"Saya sebagai seniman menangkap niat baik itu dari istana untuk merangkul rakyat," ungkap Neno Warisman.

“Kita tahu Putri ini anak yang berkebutuhan khusus. Dan ketika Istana memiliki niat baik Putri tampil disana itu memberi harapan luar biasa pada anak-anak," sambungnya.

Soal lagu Rungkad yang diikuti joget-jpget peserta upacara, Neno Warisman menyebut tak ada yang salah dalam hal itu.

"Kita ini punya seniman-seniman besar tetapi kenapa kita keyok dan kenapa kita harus selalu melihat budaya lain? Kita mampu membuat budaya-budaya lebih hebat dari kita," pungkasnya. (mg/fajar)