LENGKONG, AYOBANDUNG -- Abdi negara berulah lagi, sekarang oknum TNI tega menghabisi nyawa Imam Masykur pemuda asal Aceh dengan cara disiksa hingga tewas.

Imam Masykur berusia 25 tahun diketahui merupakan seorang warga asal Kabupaten Bireuen, Aceh.

Pada tanggal 12 Agustus 2023 Imam Masykur dibawa paksa oleh 3 orang terduga pelaku.

Pelaku mengaku sebagai polisi kepada masyarakat sekitar korban berjualan obat. Pelaku menyampaikan kepada warga bahwa korban menjual obat-obatan ilegal.

Menurut keluarga korban Masykur, menelepon keluarga saat sedang disiksa dan meminta dikirimkan uang sebesar Rp50 juta.

Baca Juga: Awalnya Didirikan Pribumi, Perusahaan Besar Asal Jawa Barat Ini Kini Dikuasai Asing! Produknya Terkenal Banget

Selain melakukan penganiayaan. mereka juga memeras keluarga korban dengan mengancam jika tidak diberi, korban akan dibunuh.

Padahal korban dan tersangka tidak mengenal secara dekat hanya saja mengetahui karena mereka tergabung dalam komunitas orang Aceh.

Para pelaku juga melakukan pemerasan secara bersama sama dan berencana.

Selain menyeret oknum TNI, kasus pembunuhan ini juga menyeret warga sipil bernama Zulhadi yang berperan sebagai sopir.

"Selain dari tiga oknum tersebut, ada juga tersangka dari sipil yang sekarang sudah dalam proses ditahan di Polda Metro Jaya," kata Hamim Dikutip dari youtube Kompas TV Rabu, 30 Agustus 2023.

Di balik tragedi besar pasti ada motif.

Pada kasus ini dugaan sementara motifnya adalah masalah ekonomi dari para tersangka.

"Jadi ini masih terus didalami. Namun, dari keterangan sementara yang didapatkan, motif yang kuat melatarbelakangi lebih mengarah ke motif ekonomi, atau untuk mencari keuntungan demi kepentingan pribadi," ujar Hamim Tohari dikutip dari youtube TVone, Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Hari Jumat Pensiunan PNS Dapat Mencairkan Dana Pensiunnya, Ini 2 Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Namun untuk lebih pastinya, Pomdam Jaya Masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Demikian informasi mengenai oknum TNI dan warga sipil yang menyiksa Imam Masykur hingga meninggal.***