Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kecelakaan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
G-7 Kecam Peluncuran Satelit Pakai Rudal Balistik oleh Korut
Merahputih.com
Jenis Media: News

MerahPutih.com - Korea Utara (Korut) untuk kedua kalinya meluncurkan satelit pengintaian militer pada Kamis (24/8). Tapi, peluncuran gagal akibat kesalahan pada sistem peledakan darurat roket selama penerbangan tahap ketiga.
Negara-negara G-7 mengecam keras peluncuran luar angkasa Korut dengan menggunakan teknologi rudal balistik tersebut, yang disebut mereka menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan stabilitas.
"Peluncuran ini jelas pelanggaran terang-terangan terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) dan menimbulkan ancaman besar terhadap perdamaian dan stabilitas regional serta internasional," kata G7 dalam pernyataan bersama para menteri luar negeri mereka dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Baca Juga:
Bos Tentara Wagner Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Rusia, Tak Ada Penumpang Selamat
Sembari menunjuk aksi terus menerus Korea Utara dalam meluncurkan rudal balistik, meskipun berulang kali masyarakat internasional mencelanya, G7 menyatakan tindakan ini membuktikan kengototan Korea Utara dalam meningkatkan dan mendiversifikasi kemampuan nuklir serta rudal balistiknya.
"Sekali lagi kami mengulangi tuntutan agar Korea Utara secara penuh meninggalkan senjata nuklir dan program nuklirnya, serta setiap program senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya," kata mereka, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Jokowi Lakukan Pertemuan Bilateral Dengan Presiden Kenya
Para menteri luar negeri G7 mengatakan tindakan Korea Utara harus dijawab dengan respons internasional yang cepat, bersatu, dan kuat, khususnya oleh Dewan Keamanan PBB.
"Korea Utara tidak boleh dan tak akan berstatus negara bersenjata nuklir menurut Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT)," tambah G7.
G-7 menegaskan komitmennya dalam bekerja sama dengan para mitra dalam menuju perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. (*)
Baca Juga:
Puluhan Pesawat F-16 dari Denmark dan Belanda Akan Dikirim ke Ukraina
Sentimen: positif (88.6%)