Sentimen
Negatif (100%)
26 Agu 2023 : 01.12
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Jati

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

LIPSUS Sepekan Bencana Kebakaran Sarimukti, Bandung Raya Menderita (1)

26 Agu 2023 : 01.12 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

LIPSUS Sepekan Bencana Kebakaran Sarimukti, Bandung Raya Menderita (1)

AYOBANDUNG.COM -- Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sarimukti sudah genap memasuki hari ketujuh. Meski begitu, api di tumpukan sampah yang menggunung belum menunjukkan tanda akan padam.

Kepulan asap dan api masih ditemukan di beberapa titik gundukan sampah. Dampak asap menerjang 3.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 12 ribu jiwa di tiga desa yakni Sarimukti, Mandalasari, dan Rajamandalakulon.

Perluasan jangkauan asap kebakaran dipicu angin kencang serta luasnya area sampah yang terbakar. Kondisi ini memperpendek jarak pandang, sesak, perih, dan sakit tenggorokan.

Banyak pihak berspekulasi terkait kejadian ini ini. Ada yang beranggapan kebakaran disengaja, api tidak akan padam dalam waktu berbulan-bulan dan sebagainya.

Namun bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan? Apa yang dirasakan oleh warga sekitar TPA Sarimukti? Bagaimana upaya pemerintah memecahkan permasalahan akibat bencana ini?

Tim Ayobandung.com mempersembahkan berita LIPUTAN KHUSUS (LIPSUS) ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Silahkan simak cerita hasil reportase kami di lapangan terkait Bencana Kebakaran TPA Sarimukti dalam Sepekan.

Sekolah Libur akibat kebakaran TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

Libur Sekolah Diperpanjang, Pengidap ISPA Semakin Banyak

Asap polutan yang dihasilkan oleh kebakaran TPA Sarimukti semakin menebal dan pekat. Namun bocah usia 6 tahun bernama Tian Permana tampak asyik bermain layang-layang dengan kawan sebayanya Paqih Frimansyah di depan SD Negeri Sarimukti.

Dua bocah itu tak peduli dengan bahaya yang bisa muncul akibat asap polutan yang mereka hirup. Mereka hanya ingin bermain mengisi waktu saat libur sekolah akibat bencana Kebakaran TPA Sarimukti diperpanjang.

"Sejak Kamis (24 Agustus 2023) libur sekolah. Jadi sekarang main layang-layang di sini," kata Tian.

Sejak kebakaran hebat melanda TPA Sarimukti, sejumlah sekolah meliburkan siswa untuk menghindari bahaya negatif paparan asap yang melanda Desa Sarimukti, Mandalasari, dan Rajamandalakulon.

Baca Juga: Kota Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah

"Asapnya masuk kelas. Jadi belajar perih dan sesak. Kata Bu guru sekolahnya diliburkan dulu, belajar di rumah," papar Tian.

Saat ini sebanyak 7 sekolah di Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat, diliburkan sementara untuk menghindari dampak negatif kepulan asap dari kebakaran sampah di TPA Sarimukti.

Keputusan penghentian kegiatan belajar mengajar (KBM) ini berdasarkan pengajuan aparat kewilayahan untuk menghindari paparan asap yang berpotensi mengakibatkan siswa mengalami gangguan pernapasan.

"Diliburkan sementara untuk KBM dialihkan menjadi daring. Kemarin diputuskan sampai hari Jumat, karena kebakaran belum ditangani kita perpanjangan sampai Sabtu 26 Agustus. Ini untuk menghindari paparan negatif asap terhadap kesehatan siswa," kata Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Wawan Hernawan.

Wawan menerangkan 7 sekolah di Sarimukti tersebut yakni SDN Jati, SDN Sarimukti, SDN Cicadas, MTS Al Ihsaniyah, SMKN 1 Cipatat, PAUD Pelangi Sarimukti, dan RA Al Marjuki.

"Seluruh sekolah ini berada di desa Sarimukti. Karena jadi lembaga pendidikan paling dekat dengan titik api," tambahnya.

Baca Juga: Diduga Maladministrasi, Warga CGR Laporkan Proyek TPST Cicabe ke Ombudsman

Wawan mengatakan jumlah sekolah yang diliburkan bisa saja bertambah sesuai pengajuan aparat kewilayahan. Lantaran mereka yang lebih tahu kondisi siswa serta jumlah pasti sekolah terdampak.

Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti Catat 41 Warga Bandung Barat ISPA (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

Puluhan Warga Terserang ISPA

Di sisi lain, jumlah warga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) semakin bertambah. Berdasarkan data Pokso Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti hingga Kamis 24 Agustus 2023, jumlah warga yang terjangkit ISPA mencapai 67 orang. Adapun dua orang pasien dirujuk ke RSUD Cikalonngwetan.

"Hasil pemeriksaan di posko kesehatan mayoritas warga mengidap ISPA. Jumlahnya ada 67 orang. Dari puluhan orang itu, ada 2 orang yang dirujuk ke RSUD Cikalonngwetan," kata Kepala Puskesmas Cipatat, Nuraeni, Jumat 25 Agustus 2023.

Pada Kamis 24 Agustus 2023, Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti telah melakukan pemeriksaan terhadap 75 orang warga dengan rincian 27 laki-laki dan 48 perempuan. Selain ISPA, petugas mendapati warga menderita penyakit keluhan perih mata atau Conjungtivitis sebanyak 4 orang, asma 3 orang, Dermatitis Kontak Alergika (DKA) 4 orang, gangguan pendengaran atau BPP sebanyak 4 orang, dan keluhan lainnya.

"Ada banyak keluhan lainnya. Tapi mayoritas keluhannya ISPA paling banyak," papar Nuraeni.

Diketahui, peristiwa kebakaran di TPA Sarimukti masih belum bisa ditangani. Pada hari ketujuh ini, kepulan asap dan bara api masih terlihat di beberapa lokasi. Dampak asap menerjang 3.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 12 ribu jiwa di tiga desa yakni Sarimukti, Mandalasari, dan Rajamandalakulon.

Perluasan jangkauan asap kebakaran dipicu angin kencang serta luasnya area sampah yang terbakar. Kondisi ini memperpendek jarak pandang, sesak, perih, dan sakit tenggorokan.

Baca Juga: [FOTO] Sampah Menumpuk Imbas Kebakaran TPA Sarimukti

"Kita imbau warga tetap pakai masker. Apabila mengalami keluhan sesak dan perih mata segera lapor ke posko kesehatan. Kami buka pelayanan sampai pukul 14:00 WIB," tandasnya.

Polemik Sampah di Kota Bandung yang Tak Kunjung Usai

Di saat polemik kesehatan warga akibat asap belum usai, permasalahan lain muncul dari daerah-daerah penyuplai sampah TPA Sarimukti. Kendaraan pengangkut sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, dan KBB tertahan di gerbang TPA.

Akibatnya angkutan sampah dari wilayah-wilayah tersebut pun terhambat. Namun lebih jauh dari itu, permasalahan sampah di setiap daerah tersebut memang kerap jadi polemik yang tak berujung.

Di Kota Bandung saja, masalah sampah masih menjadi persoalan pelik. Terlebih, saat ini Kota Bandung harus memutar strategi ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti terbakar sejak Sabtu, 19 Agustus 2023 lalu.

Akibat kebakaran tersebut, kawasan aglomerasi Bandung Raya yang terdiri dari Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung kini menghadapi ancaman serius soal sampah.

Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung masih mengandalkan proses pengolahan sampah dengan metode controlled landfill. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menjadi penadah sampah yang dikirim dari Kota Bandung dan 3 kabupaten/kota lainnya yang ada di Bandung Raya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat, dari rata-rata 2.000 ton sampah yang dihasilkan oleh keempat daerah tersebut, 1.300-1.500 ton sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti merupakan sampah yang diproduksi oleh Kota Bandung. Sedangkan, TPA Sarimukti sendiri hanya memiliki kapasitas 1.200 ton per hari.

Dua orang petugas mengangkut sampah Kota Bandung. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)

Sementara, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2023, produksi sampah per harinya di Kota Bandung mencapai 1.594,18 ton. Produksi sampah yang paling besar adalah sisa makanan dan daun, yakni mencapai 709,73 ton per hari. Atau, sebesar 44,52 persen dari total harian sampah yang diproduksi di Kota Bandung.

Data tersebut menegaskan bahwa Kota Bandung saat ini sangat bertumpu ke TPA Sarimukti untuk proses pengolahan sampah. Hal itu pula yang membuat Kota Bandung menjadi sangat rentan terhadap potensi lautan sampah jika tak segera berbenah.

Terhentinya operasional TPA Sarimukti bukan hanya terjadi saat ini ketika ada inside kebakaran, pada November 2021 lalu, TPA Sarimukti terpaksa harus berhenti beroperasi sementara akibat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk operasional alat berat habis. Akibatnya, ratusan truk pengangkut sampah menumpuk karena tak bisa mengeluarkan muatannya.

Pada akhirnya TPA Sarimukti berhenti beroperasi selama dua hari yang menyebabkan 253 ritase truk pengangkut sampah di Kota Bandung tidak berjalan. Imbasnya, 2.600 ton sampah di Kota Bandung menumpuk di berbagai TPS hanya karena dua hari tak diangkut.

Teranyar, pada 18 Oktober 2022 dan awal tahun 2023 lalu pengangkutan sampah di Kota Bandung sempat tersendat karena kondisi jalan menuju TPA Sarimukti licin akibat guyuran hujan. Bahkan, hal itu menyebabkan antrean sepanjang 2 kilometer.

Hal serupa pun terjadi, tumpukan sampah di Kota Bandung kembali terjadi akibat selama 2 hari pengangkutan sampah terganggu. Ini menunjukkan bahwa begitu besarnya peran TPA Sarimukti dalam proses pengolahan sampah di Kota Bandung yang saat ini produksi sampahnya mencapai 1594,81 ton perhari.

Foto: Alat berat sedang melakukan pemrosesan sampah di momen reaktivasi eks-TPA Cicabe yang dilakukan beberapa waktu lalu akibat overload. (Muslim Yanuar Putra)

Reaktivasi eks-TPA Cicabe

Pada saat itu, Pemkot Bandung terpaksa mereaktivasi eks-TPA Cicabe guna mengatasi terhambatnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti. TPA Cicabe sendiri dapat menampung 3.000 meter kubik atau setara dengan penumpukan sampah yang menumpuk di 55 TPS atau sekitar 724 ton sampah. Jumlah itupun belum mampu menangani produksi sampah yang kian hari kian membesar.

Kepala DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi memaparkan, saat ini jumlah sampah di Kota Bandung yang dibawa ke TPA Sarimukti sebanyak 1.300 ton. Sedangkan, nantinya akan dibatasi hanya menjadi 868 ton.

"Kita sepakat untuk mengurangi ritase ke TPA Sarimukti. Untuk Kota Bandung karena paling besar, maka kita minta pengurangannya itu secara bertahap," ucap Dudy.

Selama 5 bulan ke depan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti berkurang 10 rit. Saat ini ritase normal yang tercatat di Pengelolaan Sampah Tingkat Regional (PSTR) sebanyak 259 rit.

"Mulai akhir Agustus selama 5 bulan kita wajib mengurangi 10 rit dari situ. Sambil kita berproses mengurangi sampah di daerah kota. Semoga bisa berkurang lebih dari 10 rit," harapnya.

Pemprov Jabar Putar Otak, dari Tempat Pembuangan Sementara sampai Cara Padamkan Api

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pemprov Jabar tengah menyiapkan lokasi pembuangan sampah sementara pasca terjadinya kebakaran di TPA Sarimukti.

Lokasi yang disiapkan tak jauh dari lokasi TPA Sarimukti yang terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pun telah membuat gambar lokasi pembuangan sementara itu dan diunggah lewat Media Sosial (Medsos) Instagram @ridwankamil, Jumat 25 Agustus 2023.

"Sudah disiapkan oleh Pemprov Jabar untuk penampungan sampah perkotaan sementara, sambil menunggu selesainya pemadam TPA Sarimukti," tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengungkapkan, proses pembangunan akses menuju lokasi pembuangan sementara membutuhkan waktu hingga tiga hari.

"TPA sementara sedang dibangun aksesnya untuk truk-truk sampah. Membutuhkan 2-3 hari menyiapkan Insfratruktur jalan," ungkapnya.

Ridwan Kamil menambahkan, pihaknya bersama BNPB tengah melakukan kajian terkait strategi pemadaman api di TPA Sarimukti. Selain water bombing, opsi hujan buatan juga ditenga dipertimbangkan untuk memadamkan api di TPA Sarimukti.

"Semoga musibah ini secepatnya bisa diselesaikan," ujarnya.

Sudah disiapkan oleh Pemprov Jawa Barat untuk penampungan sampah perkotaan sementara, sambil menunggu selesainya pemadaman TPA Sarimukti. (Instagram Ridwan Kamil)

Warga Diminta kurangi Produksi Sampah

Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Bandung Raya untuk mengurangi produksi sampah. Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri.

"Sementara waktu, tentunya warga Bandung Raya diharapkan untuk membantu dengan mengurangi sampah rumah, kantor, industri, dan sebisa mungkin mengolah sampah sendiri secara mandiri sampai masalah ini bisa diselesaikan," pungkasnya.

Tempat Pembuangan Sementara Baru Selesai Awal Pekan Depan

Di lokasi itu lahan seluas 2,8 hektar akan dimanfaatkan untuk zona darurat pembuangan sampah. Saat ini pengelola tengah melakukan pembukaan akses dan penataan lokasi untuk landasan truk dan alat berat.

"Sekarang kita buka pagar untuk akses masuk truk ke zona darurat pembuangan sampah. Lokasinya jauh dari area kebakaran," kata petugas lapangan Pengelola TPA Sarimukti, Erik Romanda, Jumat 25 Agustus 2023.

Erik mengatakan, zona darurat ini hanya bisa menampung sampah selama sepekan ke depan dengan jumlah maksimal 150 armada per hari. Nantinya, kabupaten kota di Bandung Raya akan disesuaikan jumlah armadanya.

"Ini hanya TPA Darurat yang difungsikan selama sepekan saja. Armada sampah yang masuk dibatasi 150 unit per hari," tambahnya.

Pembagian pengiriman sampah di zona darurat itu nantinya akan ditentukan. Pengelola TPA Sarimukti akam kirim surat ke daerah pengguna TPA Sarimukti yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan KBB terkait pembukaan zona darurat tersebut. Penataan zona darurat ini ditargetkan rampung dan bisa beroperasi pekan depan.

"Kita targetkan Senin depan ini sudah beres. Ini tinggal pembukaan akses dan landasan saja," tandasnya.

Sentimen: negatif (100%)