Sentimen
Negatif (76%)
21 Agu 2023 : 05.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung, Manado

Tokoh Terkait

Gunung Karangetang Sulawesi Utara Masih Siaga

21 Agu 2023 : 05.08 Views 10

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Gunung Karangetang Sulawesi Utara Masih Siaga

MerahPutih.com - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih terus berlangsung hingga Minggu (20/8).

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Yudia P Tatipang mengatakan, walaupun frekuensi guguran lava cenderung menurun, namun status Gunung Karangetang masih Siaga atau Level III.

"Jadi belum diusulkan penurunan status, masih siaga, karena frekuensi guguran lava masih terlihat meluncur dari puncak kawah," sebut Yudia di Manado, Minggu.

Baca Juga:

2.157 Pendaki Bersiap Upacara HUT ke-78 RI di Gunung Bawakaraeng

Dia mengatakan, tipe material Gunung Karangetang adalah encer dan lava yang keluar dari kawah itu bisa berlangsung cukup lama, hingga enam bulan.

Karena itu, dia berharap, warga tetap mematuhi radius bahaya yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG sehingga terhindar dari bahaya.

"Memang gempa guguran sering berfluktuasi, kadang sedikit hari ini sedikit, tapi besoknya meningkat lagi," ujarnya, seperti dikutip Antara.

Baca Juga:

Pendakian Menyisakan Sampah, Komunitas Pendaki Gunung Bandung Inisiasi 'Logbook 50 Gunung'

Warga di Kelurahan Tatahadeng dan Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur yang baru saja dipulangkan, harus tetap berhati-hati.

"Mereka dipulangkan sementara, kalau aktivitas kembali meningkat, gempa guguran meningkat, luncuran lava juga meningkat, mereka bisa dievakuasi lagi," ujarnya.

Dia menyebutkan, pada periode pengamatan hari ini pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA, secara visual gunung terlihat jelas hingga berkabut, sementara asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah.

Guguran lava pijar ke arah Kali Batuawang dan Kali Kahetang sejauh 750 - 1.500 meter.

Terekam sebanyak 10 kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga milimeter hingga 10 milimeter selama 42-119 detik, satu kali gempa hybrid/fase banyak Amplitudo lima milimeter, S-P: 0 detik durasi 10 detik, sementara tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 milimeter hingga tiga milimeter, dominan satu milimeter. (*)

Baca Juga:

Dapat Pantun dari Warga Gunung Kidul, Prabowo Tertawa: Belum Musim Kampanye

Sentimen: negatif (76.2%)