Sentimen
Positif (96%)
21 Agu 2023 : 21.05
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Gunung, Sorong

Tokoh Terkait
Iriana joko widodo

Iriana joko widodo

Siti Nurbaya

Siti Nurbaya

KLHK Temukan Spesies Tumbuhan dan Satwa Baru Jaga Iklim-Biodiversitas

21 Agu 2023 : 21.05 Views 1

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

KLHK Temukan Spesies Tumbuhan dan Satwa Baru Jaga Iklim-Biodiversitas

JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan tiga spesies tumbuhan dan satwa liar baru untuk menjaga perubahan iklim dan memperkaya biodiversitas atau keanekaragaman hayati di Indonesia.

"Sangat logis jika ada hubungan antara perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, karena pengelolaan hutan berkelanjutan perlu juga menjaga keanekaragaman hayati," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Senin.

Spesies tumbuhan liar endemik dari genus Hanguana, asal Gunung Nyiut, Kalimantan Barat (Kalbar), ditemukan pada tahun 2022 oleh peneliti di Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar bernama Agusti Randi dan dipublikasikan secara resmi pada Juli 2023 di jurnal internasional, dengan nama spesial yakni Hanguana Sitinurbayaiyang terinspirasi dari nama Menteri LHK.

Kemudian, spesies yang baru saja dipublikasikan berikutnya yakni jenis anggrek dengan nama latin Bulbophyllum Wiratnoi yang ditemukan di Taman Wisata Alam Sorong, Papua Barat oleh peneliti spesialis anggrek BKSDAPapua Reza Saputra.

Baca Juga :

KLHK Bertekad untuk Memperbaiki Sejumlah Catatan Pada Aspek Pengawasan dan Reformasi Hukum

Spesies berikutnyasatwa liar jenis burung yang sebenarnya telah ditemukan sejak tahun 2018 di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan dinamai Myzomela Irianawidodoae, yang terinspirasi nama Ibu Negara Iriana Widodo yang merupakan pecinta burung dan diharapkan terus mendukung konservasi burung langka di Indonesia.

"Ini pertemuan pertama yang saya hadiri secara rileks dan nyaman, jadi banyak harapan ke depan. Ada optimisme dan menjadi sangat penting untuk konservasi flora dan fauna ini," kata Menteri Siti Nurbaya.

Ia memaparkan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman spesies burung, reptil, dan biota air tawar peringkat tertinggi di dunia, yang memiliki potensi genetik luar biasa untuk memenuhi kebutuhan dunia, seperti sandang, pangan, dan kosmetik.

Upaya konkret yang dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati tersebut, lanjutnya, dengan menyusun dokumen Folu Net Sink2030yang selaras dengan target dan tujuan dunia internasional dalam kesepakatan kerangka biodiversitas global di Montreal, Kanada, dimana konservasi keanekaragaman hayati menjadi aksi mitigasi dalam mencegah perubahan iklim.

"Kalau mau berbicara Indonesia yang maju dan bersaing kan kita harus mengedepankan yang negara lain tidak punya dan di Indonesia ini kita punya empatflagshipspesies yang ada di satu negara, sekaligus yakni badak, harimau, orang utan, dan gajah," ujar Menteri Siti Nurbaya.

Saat ini, menurutnya, sudah ada 6.000 desa di bawah kawasan konservasiyang telah dirangkul oleh KLHK sebagai mitra untuk turut menjaga keanekaragaman hayati.

Baca Juga :

KLHK Ajak Pesantren Terlibat dalam Pengendalian Perubahan Iklim

"Untuk melibatkan masyarakat ini memang perlu artikulasi kebijakan yang tepat, jadi ada proses yang berkembang, misalnya berdasarkan Instruksi Presiden. Sekarang sudah tidak boleh ada lagi kita menyebut masyarakat di sekitar hutan konservasi itu sebagai penduduk liar, atau pemukiman liar, kita perlu melibatkan mereka," ucapnya.


Redaktur : -

Penulis : Antara, Sujar

Sentimen: positif (96.2%)