Sentimen
Negatif (99%)
21 Agu 2023 : 13.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cimahi, Bekasi, Garut, Sumedang

Kasus: Teroris, teror

Tokoh Terkait

Densus 88 Sebut Oknum Pegawai PT KAI yang Terlibat Terorisme Dapat Senjata Api dari Garut dan Sumedang

21 Agu 2023 : 13.20 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Densus 88 Sebut Oknum Pegawai PT KAI yang Terlibat Terorisme Dapat Senjata Api dari Garut dan Sumedang

PIKIRAN RAKYAT – Penangkapan DE, oknum pegawai PT KAI yang terlibat dalam kasus terorisme masih didalami Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Saat ini, tim Densus 88 tengah menyelidiki senjata yang disita dari rumah DE.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan jika DE mendapatkan senjata api (senpi) ilegal dari Garut dan Sumedang. Eks pegawai PT KAI itu mengaku mendapatkan senpi ilegal dari orang berinisial R.

“Dalam pengembangan dan penyidikan dari petugas Densus 88. Keterangan dari DE, pemasok senjata FNC dan pistol pendek combat C2 Pindad adalah R alias B. Senjata-senjata tersebut dibeli di Tambun Utara, Bekasi,” ujar Aswin Siregar.

Nasib R bergantung pada investigasi yang dilakukan Densus 88. Apabila R tak terlibat dalam kasus terorisme DE, maka kejahatan jual beli senjata api yang dilakukan R akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Sempat Turun pada 17 Agustus 2023, Ternyata Bukan karena Hari Libur

“Apakah terkait dengan jaringan teroris dan aksi teror, belum ditemukan keterkaitan (sosok R). Penyidikan atas R dalam aktivitas jual beli senjata api akan dilakukan oleh Polda Metro Jaya,” kata Aswin menambahkan.

DE siapkan diri lakukan amaliyah

Oknum pegawai PT KAI itu diamankan tim Densus 88 pada Senin, 14 Agustus 2023 lalu. DE diamankan di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan RT 07/RW 07 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Dari lokasi tersebut, tim Densus 88 mengamankan bukti berupa 18 senjata api ilegal. Tak hanya itu, aparat juga menyita magasin dan amunisi, hingga komputer meja.

Di lingkungan rumahnya, DE memang dikenal sangat pendiam, namun dia sering berinteraksi dengan warga jika ada acara kampung. Oleh karena itu gerak-gerik DE tak terbaca di lingkungannya.

Baca Juga: Pelajar SMK di Cimahi Jadi Korban Perundungan, Motif Pelaku Dibeberkan Polisi

DE justru sangat aktif di media sosial, khususnya Facebook untuk menyebar paham terorisme. Aktivitas DE di Facebook meningkat selama tiga pekan terakhir dan aktif mengajak pengikutnya melakukan amaliah (bunuh diri).

Setelah melalui proses penyidikan, DE disebut sudah bergabung dengan organisasi terorisme sejak masih sangat belia. Dia bergabung dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM pada 2010, saat usianya masih 19 tahun.

Saat kelompok MIB bubar karena pimpinannya ditangkap aparat, DE kemudian aktif menyebarkan propaganda terorisme di media sosialnya. Tak berselang lama, DE menyatakan baiat kepada Amir Islamic State Abu Al Husain pada 2014.

Pada 2016, DE bergabung di salah satu instansi pelat merah di bawah Kementerian BUMN tersebut. Sembari bekerja, DE tetap melakukan aktivitas, persiapan, hingga pelatihan untuk melakukan aksi terorisme.***

Sentimen: negatif (99.8%)