Sentimen
Negatif (100%)
20 Agu 2023 : 20.10
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Gunung

Gangguan Gajah Liar di Aceh Jaya Hampir Tiap Bulan Terjadi, Tanaman Warga Jadi Sasaran

20 Agu 2023 : 20.10 Views 13

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Gangguan Gajah Liar di Aceh Jaya Hampir Tiap Bulan Terjadi, Tanaman Warga Jadi Sasaran

PIKIRAN RAKYAT - Koordinator Conservation Response Unite (CRU) Sampoiniet Samsul Rizal mengungkapkan, konflik yang terjadi antara gajah liar sumatera dengan penduduk Kabupaten Aceh Jaya masih berlangsung. Hal tersebut disampaikannya saat dihubungi pada Sabtu, 19 Agustus 2023.

Dia mengungkapkan, dibutuhkan penanganan cepat guna mengarungi intensitas konflik yang telah terjadi sejak lama itu. "Konflik gajah liar hampir setiap bulan terjadi di Aceh Jaya."

Lebih lanjut dia berujar, dalam sebulan bisa terjadi beberapa kali gangguan gajah liar itu di pelbagai titik. Bahkan baru-baru ini, pihaknya berpatroli dan mitigasi konflik satwa liar gajah yang mengobrak-abrik perkebunan penduduk di Desa Meudang Ghon, Indra Jaya, Aceh Jaya

Kata Rizal, di kawasan tersebut ada empat ekor gajah liar sumatera yang terdiri dari seekor gajah jantan dan tiga ekor gajah betina. Keempat gajah tersebut merusak tanaman palawija milik masyarakat.

Baca Juga: Gunung Kembang: Ekspedisi Lima Perempuan dan Upacara Khidmat Diselimuti Kabut Tebal

Bukan yang pertama

Rizal mengungkapkan, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi, tapi berulang kali sejak bertahun-tahun.

"Sasarannya ya tanaman masyarakat, palawija, pepaya, pisang, kacang-kacangan, kelapa," tuturnya, "kalau kelapa sawit sudah pasti ya."

Ada tiga kecamatan di Aceh Jaya yang menjadi area jelajah gajah tersebut, kata Rizal, di antaranya Kecamatan Indra Jaya, Kecamatan Jaya, dan Kecamatan Sampoiniet.

Dalam kesempatan yang sama dia menyebut, gangguan yang terjadi akibat gajah liar tersebut akan sering terjadi bila kawanan gajah sudah ada di seputar hutan Area Penggunaan Lain (APL) yang berdampingan dengan area perkebunan warga.

Baca Juga: Panduan Keselamatan Saat Mendaki Gunung Bersama Anak-Anak dan Pemula

Dia berujar, yang paling rentan terjadi konflik tersebut adalah di Kecamatan Indra Jaya. "Jadi hampir semua desa ada persoalan dengan gajah liar ini."

Dikatakan Rizal, saat petugas CRU menggiring gajah tersebut dari Indra Jaya ke hutan, satwa tersebut justru pindah ke Kecamatan Jaya dan Kecamatan Sampoiniet. Beberapa bulan kemudian, kembali lagi ke lokasi awal.

“Gajah ini memang harus ditangkap, untuk direlokasi atau apa pun hal lain, karena memang sudah sangat meresahkan masyarakat,” kata dia seperti dilaporkan Antara.***

Sentimen: negatif (100%)