Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persib Bandung
Kab/Kota: bandung, Gunung
Tokoh Terkait

Siti Nurbaya

Pikiran Rakyat Media Network
Panduan Keselamatan Saat Mendaki Gunung Bersama Anak-Anak dan Pemula
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager Galih Donikara berbagi tips aman mendaki gunung bersama anak-anak maupun pendaki pemula. Kata dia, ada konsep yang mesti diperhatikan saat beraktivitas di alam bebas.
"Konsep utamanya sebenarnya bagaimana kita tahu manajemen bahaya. Bahaya itu kan ada dua, bahaya yang ditimbulkan oleh alam dan oleh kita sendiri," tutur Galih Donikara di kantor Pikiran Rakyat Media Network, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Kegiatan di alam bebas, kata dia, mengandung dan mengundang bahaya. Untuk meminimalisirnya, jangan ceroboh, jangan minim pengetahuan, jangan minim informasi, jangan minim perlengkapan, dan jangan minim perbekalan.
Galih mengungkapkan, persiapan merupakan hal yang utama. "Pertama itu, persiapan informasi dan data harus betul, musimnya, jaraknya, durasinya, ketinggiannya, keterjalannya, masalahnya. Kedua informasi dan medan itu kemudian perlengkapan pendukungnya, perlengkapan jalannya harus aman dan nyaman dari mulai ujung kepala sampai ujung kaki harus memilih dengan baik dan benar."c
Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?
EAST Manager itu mengatakan, pakaian yang digunakan harus mudah menyerap keringat dan nyaman saat digunakan. Pemilihan ransel menjadi salah satu yang penting.
"Ranselnya juga yang sesuai dengan torso kita agar tidak mencederai punggung kita. Perbekalannya, cara packing juga harus sama," tuturnya, "durasinya berapa lama, sehingga perlengkapan disesuaikan. Dari mulai bangun tidur sampai kembali tidur, dibuat sepraktis mungkin."
Serangkaian hal tersebut dilakukan guna menekan potensi bahaya yang timbul.
Pendaki senior, Galih Donikara, di studio Pikiran Rakyat Media Network, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 11 Agustus 2023.
Kebiasaan
Dalam perbekalan, Galih mengungkapkan, kebiasaan makanan yang dikonsumsi mesti dibawa. Kendati demikian, perbekalan tersebut jangan menyulitkan.
Baca Juga: Persib Pernah Mengubur Kepala Kerbau di Lapangan Tegalega
Dia menyarankan agar membawa perbekalan kuncian agar menambah selera makan. Pasalnya, mendaki gunung membutuhkan kalori, gizi, dan asupan.
"Yang berikutnya adalah sikap, nah sikap kita yang pertama dalam melakukan perjalanan itu juga sama, kita menghargai alam bagian dari mahkluk hidup, bagian dari pembelajaran kita bukan untuk ditaklukkan," ujarnya, "yang harus kita taklukkan mah diri kita sendiri, alam mah media kita dalam belajar."
Dia menekankan, sebelum mendaki bekali diri dengan latihan fisik dan mental. "Bagaimana kita bersahabat dengan alam, mencintai alam dengan bersikap tidak mengotorinya, tidak membawa sampah ke alam terbuka."
Etika terhadap pendaki yang lain juga menurutnya penting untuk diperhatikan. Sehingga satu sama lain bisa saling respect atau tolong-menolong.
Baca Juga: Doa agar Dimudahkan Segala Urusan Lengkap dengan Latin dan Artinya
Usia anak
Dalam kesempatan itu, Galih juga mengungkap ihwal usia ideal anak untuk diajak beraktivitas di alam terbuka atau mendaki gunung.
"Di atas 7 tahun, kalau (usia) di bawahnya dia tidak akan mengerti, menangkap, dan merasakan," ujarnya.
Bila kepengin membawa anak mendaki, kata dia, mesti mengajak secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan.
"Tahap pertama mungkincamping di sekitar rumah, halaman, naik ke camping ground di kaki gunung, naik ke pos 1, turun lagi," tuturnya, "kemudian bertahap, bertahap, cari juga gunung yang familiar deengan kemampuan fisik mereka dengan sanitasi dan higienitas, cari camping ground yang ada airnya, MCK-nya."
Baca Juga: Mengguar Tanggal Lahir Persib Bandung, Ada Opsi Selain 14 Maret 1933
Selama beraktivitas di luar ruang, kata dia, beri anak edukasi ihwal beberapa hal dengan aktivitas di ruang terbuka. Dari tidur saat gelap hingga cara buang air besar tanpa MCK.
Data kunjungan
Aktivitas di alam terbuka menjadi salah satu opsi untuk berwisata. Dalam laporan yang disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutannan Siti Nurbaya pada awa tahun 2023, disampaikan bahwa pada tahun 2022, kunjungan wisata alam ke kawasan konservasi mencapai 5,29 juta orang wisatawan domestik dan 189.000 wisatawan mancanegara.
Kondisi tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun 2021. Tingginya kunjungan itu dilaporkan telah menghasilkan nilai penerimaan negara bukan pajak (PNPB) dari pungutan masuk objek wisata alam sebesar Rp96,7 miliar.***
Sentimen: netral (88.8%)