FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sejarawan JJ Rizal mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat sidang tahunan MPR RI dalam Rangka HUT RI ke-78.

Alumni Sastra Universitas Indonesia itu membandingkan, pidato peringatan 17-an dulu dan kini. Dulu, kata JJ, pidato presiden di momen tersebut sebagai panggung menimbang gagasan kemerdekaan.

“Dulu pidato 17-an presiden panggung menimbang gagasan kemerdekaan dengan kenyataan berbangsa bernegara, kata merdeka pun mengalami proses pemudaan kembali, dan yang dengar terbakar oleh apinya,” kata JJ Rizal dikutip fajar.co.id, Jumat (18/8/2023) dari unggahannya di Twitter.

Namun kini, ia bilang sudah berbeda. Hanya jadi panggung pertunjukan teater boneka.

“Sekarang jadi panggung pertunjukan teater boneka, hanya kostum dan baju serta kebisuan,” pungkasnya.

Doketahui, dalam kesempatan itu Jokowi membahas beberapa hal. Salah satunya ia menyadari dirinya kerap diolok-olok, mulai dari sebutan bodoh, plonga-plongo hingga kafir.

Ia mengaku tak masalah secara pribadi dengan sebutan itu. Walau demikian, ia mengaku sedih dengan fakta tersebut. Karena budaya sopan santun masyarakat Indonesia menurutnya mulai tergerus.
(Arya/Fajar)