Sentimen
Negatif (61%)
17 Agu 2023 : 16.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pegangsaan

17 Agustus 1945: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

17 Agu 2023 : 16.47 Views 10

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

17 Agustus 1945: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sumber foto: https://sman1tbtlampung.sch.id/elshinta.com.

Elshinta.com - Pembacaan proklamasi kemerdekaan menjadi momen bersejarah bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Presiden Seokarno pada 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan Indonesia dikenal sebagai satu di antara tragedi kebangsaan yang sangat membutuhkan perjuangan. Itulah mengapa kemerdekaan Indonesia mengandung makna sangat besar bagi masyarakat Indonesia.

Setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mereka bertemu dengan Mayor Jenderal Oosugi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang.

Nishimura mengemukakan bahwa Jepang harus menjaga status quo dan tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, seperti yang dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat.

Soekarno dan Hatta menyesali keputusan tersebut dan menuju ke rumah Laksamana Maeda untuk melakukan rapat guna menyiapkan teks Proklamasi.

Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo, dan disaksikan oleh Soekardi, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Teks Proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Setelah selesai disepakati, Sayuti Melik menyalin dan mengetik teks tersebut menggunakan mesin tik milik Mayor Dr. Hermanto Kusumobroto (dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman).

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi No.1), acara Proklamasi dimulai.

Pukul 10 pagi, Soekarno membacakan teks proklamasi dan pidato singkat setelahnya. Kemudian, bendera Merah Putih, yang dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan oleh seorang prajurit PETA bernama Latief Hendraningrat yang dibantu oleh Soepardjo dan seorang pemudi yang membawa nampan berisi bendera Merah Putih.

Setelah bendera berkibar, lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh semua hadirin. Bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Proklamasi Nasional hingga saat ini.

Sentimen: negatif (61.5%)