PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar menjanjikan harga daging sapi berada di bawah Rp100.000 per kilogram pada Maret 2024 mendatang.

Pasalnya, pada Maret 2024, Luhut Pandjaitan mengatakan Indonesia akan mempunyai 3 sumber utama pasokan daging sapi dan kerbau. 3 sumber tersebut adalah Australia, India, dan Brazil.

"Saya berharap upaya ini sedikit membantu mewujudkan cita-cita kami untuk swasembada daging," kata Luhut Pandjaitan, dikutip di akun Instagramnya, Rabu 16 Agustus 2023.

Oleh sebabnya, ia meminta masyarakat bersabar. Karena pada Maret 2024 akan terlihat harga daging sapi berada di bawah Rp100.000 per kilogram . Lebih lanjut, Luhut mengatakan daging sapi akan bertahap turunnya, yakni Rp90.000-Rp80.000.

Baca Juga: Jokowi Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka 2023, Bertugas Kibarkan Bendera pada Upacara HUT ke-78 RI

"Pada bulan Maret 2024 nanti kita sudah bisa melihat harga daging berada di bawah Rp 100.000 per kg," katanya lagi.

Meski begitu, Luhut mengakui memajukan kualitas peternakan daging sapi di dalam negeri tidak semudah membalikan telapang tangan. "Beberapa persoalan pun muncul terkait hal ini, seperti isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.

Harga Daging Sapi Tembus Rp160.000 per Kg

Pada April 2023, harga daging sapi di Bogor mencapai Rp160.000 per kilogram. Informasi tersebut diperoleh Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan usai melakukan operasi pasar di Cileungsi pada Senin, 17 April 2023.

Kenaikan ini cukup signifikan karena sebelumnya, harga daging kerbau maupun sapi di pasar dipatok Rp140.000 per kilogram hingga Rp150.000 per kilogram saja.

"Harga daging sapi dan daging kerbau kenaikannya cukup signifikan dari harga Rp140.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp150.000 per kilogram bahkan ada yang Rp160.000 per kilogram," kata Iwan usai meninjau harga dan ketersediaan pangan di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin.

Tak hanya di satu pasar, hasil inspeksi Plt Bupati Bogor, kenaikan harga daging sapi ini terpantau merata dan bergerak fluktuatif secara cepat.

Saat ini, pemerintah masih berupaya untuk melakukan pengendalian inflasi melalui operasi pasar murah guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri.

“Kami (pemerintah) daerah juga pemerintah pusat terus berupaya sesuai kemampuan, yakni menjamin ketersediaan barang, memantau ketersediaan barang dan pengendalian inflasi melalui operasi pasar murah. Seperti sembako, beras dan lainnya,” ujarnya.***