PIKIRAN RAKYAT – Seorang pria ditemukan dalam kondisi terluka dan diduga sudah tak bernyawa di pinggir jalan Komplek Pertanian, tepatnya di depan Kantor Perlindungan Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

Polsek Pasar Minggu Jakarta Selatan menerima laporan penemuan mayat tersebut pada Selasa, 15 Agustus 2023 pukul 03.30 WIB.

“Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pasar Minggu mendapatkan laporan warga adanya seorang laki-laki lagi tergeletak dengan kondisi luka berdarah di pinggir jalan diduga sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Rusit Malaka, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Mayat Penjual Nasi Bebek Dipagari, Dalih Pembunuh Hidupkan Kembali Korban

Kronologi Penemuan Mayat

Menurut keterangan Rusit, penemuan mayat tersebut bermula setelah saksi melihat adanya seorang sopir yang turun dari mobil dan seperti membuang sesuatu ke pinggir jalan.

“Selanjutnya mobil langsung kabur keluar Jalan Raya Ragunan, kemudian saksi mendekati dan mengecek sesuatu yang di buang tersebut dan saksi kaget melihat seseorang yang sudah tergeletak,” ujarnya.

Kemudian, saksi meminta bantuan ke sekuriti yang tengah berjaga di kantor, tepatnya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi penemuan. Setelah itu, penemuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Pasar Minggu.

Baca Juga: Jenis Kelamin Mayat Korban Mutilasi di Jombang Terungkap, Polisi Beberkan Hasil Autopsi

“Mayat tersebut menggunakan kaos berwarna merah, celana panjang warna cokelat dengan luka di bagian dada kanan, jidat kiri, dan luka memar di bagian punggung,” ucapnya.

Dalam kasus tersebut, ditemukan pula dompet berwarna hitam yang berisikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan inisial MDS (53) asal Deli Serdang. Kemudian, Surat Izin Mengemudi (SIM), kartu BPJS, dan uang sebesar Rp222 ribu.

Mayat korban pun telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk divisum. Hingga saat ini, belum diketahui pasti alasan di balik meninggalnya korban.

“Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk proses selanjutnya,” tutur Rusit.***