Sentimen
Negatif (99%)
14 Agu 2023 : 15.37
Informasi Tambahan

Hewan: Anjing

Kab/Kota: bandung, Gunung

Perampokan Toko Peuyeum di Padalarang, Pelaku Baca Niat Merampok Sebelum Beraksi

14 Agu 2023 : 15.37 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Perampokan Toko Peuyeum di Padalarang, Pelaku Baca Niat Merampok Sebelum Beraksi

Disclaimer: Konten Mikiran Yayat berisi parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.

PIKIRAN RAKYAT - Perampokan terjadi di sebuah toko peuyeum di Tagog Apu, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kejadian ini terjadi sekira pukul 2.00 dini hari saat suasana jalan raya yang membelah gunung kapur itu sepi dan poek mongkleng.

Penjaga toko bernama Ujang Ajun (22) disekap dan diancam dengan senjata tajam. Dia kemudian membeberkan peristiwa itu kepada polisi.

Menurut keterangan Ujang, peristiwa perampokan terjadi begitu cepat. Para pelaku terlihat sangat berpengalaman dan terlatih. Ciri-ciri perampoknya berwajah antagonis, pikasebeleun, dan penuh codet siga boneka Chucky.

“Awalnya, seorang pelaku mengetuk kentongan cabe yang dipajang di depan toko. Karena selain jualan peuyeum, toko ini juga jualan kentongan, kukudaan, dan cengcelengan maung. Tanpa curiga, pintu saya buka karena saya kira yang ngetuk kohkol itu rombongan tukang ronda yang biasa ngajak saya maen gapleh," ucap Ujang.

"Namun, tiba-tiba seorang perampok langsung masuk tanpa mengucapkan 'Assalamualikum' dan menghampiri saya dengan menodongkan senjata tajam di depan irung saya. Saya kesal, kenapa menodongkan senjata di depan irung saya yang udah demek begini? Kenapa nggak di tarang saya yang nongnong ini saja," kata Ujang Ajun lagi, bari ungsrak-ingsreuk teu jelas. Teuing pedah hayang ceurik terbawa emosi atau sedang pilek.

Ujang melanjutkan, “Saya sudah curiga kalau orang itu berniat jahat. Sebab, sebelum masuk toko, bukannya mengucapkan salam, si perampok itu malah mengucapkan niat, 'Niat abdi bade ngarampok toko peuyeum wengi ieu. Sing beunang duitna, sing teu beunang diberik ku pulisi.'” .

Sebenarnya, Ujang sudah berniat untuk melawan, namun, apa daya todongan senjata tajam mengurungkan niatnya. “Saya juga sudah berniat melawan. Sudah memegang panakol kohkol dan mengucap niat, 'Niat abdi bade ngalawan nu ngarampok. Sing katangkis bedogna, sing beunang dibabuk beungeut antagonisna.'”

Namun, perampok berhasil menggagalkan niat Ujang. Sambil menangkis, perampok itu juga mengucap niat, "Niat abdi bade nangkis panakol kohkol. Sing katewak jelemana, sing teu walakaya dicangcang di kukudaan,"ujar perampok sambil mengikat Ujang di kukudaan berkelir zebra yang dipajang di toko dan menyumpal mulut Ujang dengan peuyeum.

Kasus Unik

Sementara itu, Kapolres Tagog Apu AKBP Tuan Takur Salikur menyatakan kasus perampokan ini merupakan kasus yang unik. “ Ini kasus unik. Baru kali ini saya melihat perampok menyumpal korbannya dengan peuyeum," sebut Tuan Takur sambil memulir-mulir kumis baplangnya.

“Di film India mah biasanya korban disumpal sama sapu tangan atau taplak meja. Saya akan mengusut kasus ini sampai tuntas," kata Tuan Takur sambil meminta Ujang Ajun juga turut menyusut yang keluar terus dari irungnya karena ungsrak-ingsreuk.

Namun, Tuan Takur khawatir proses penyelidikan akan berjalan lamban karena kesulitan mengirimkan anjing pelacak ke Tagog Apu. “Kami kesulitan membawa anjing pelacak ke Tagog Apu karena anjingnya sieuneun kaluar kandang ningali cengcelengan maung nu ngajajar di sisi jalan. Sieun dirontok maung,” sebut Tuan Takur sambil terus berkoordinasi dengan jajarannya melalui radio yang terpasang di pundaknya.

Menurut penyidik, kerugian toko peuyeum akibat perampokan itu adalah uang satu juta rupiah dalam bentuk kencring, satu bungkus roko Ji Sam Su, korek bensin Tokai, sebuah kentongan semar dengan panakolnya,  5 buah kukudaan berpolet zebra, 10 buah momobilan treuk Fuso lengkap dengan BPKB-BPKB-annya, 20 buah cengcelengan maung, dan dua kwintal peuyeum setengah asak yang siap di ekspor ka Nigeria.

Sementara itu, Pak Odo, pemilik toko peuyeum, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Dia mengaku pasrah dengan sejumlah kerugian yang dideritanya dan berharap pihak kepolisian berusaha sekuat tenaga menangkap pelakunya agar masyarakat merasa tentram.

“Penjahat jaman sekarang tidak pandang bulu. Sama orang yang berkumis baplang siga Tuan Takur saja berani, apalagi sama tukang peuyeum yang kumisnya carang seperti saya”, kata Pak Odo.

“Buat saya mah yang penting si Ujang salamet. Yang saya sesalkan buat apa saya memajang cengcelangan maung banyak-banyak tapi ngajedog wae teu bisa dititah keur ngudag bangsat. Isukan mah kuring rek majang maung beneran.” ujar Pak Odo sambil menelepon pawang macan dari Taman Safari.***

Sentimen: negatif (99.9%)