FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jakarta Internasional Stadium (JIS) akan kembali ditinjau federasi sepak bola dunia, FIFA. Tinjauan dilakukan untuk mengetahui kondisi rumput lapangan saat ini.

Peninjauan yang dilakukan oleh ahli FIFA dan PSSI itu akan berlangsung pada November hingga Desember 2023. Menjelang Piala Dunia U-17.

Peninjauan ini, seiring dengan kabar akan dijadikannya venue utama pembukaan Piala Dunia U-17. Juga sebagai tempat dihelatnya upacara pembukaan.

Meski menuai kontroversi beberapa waktu lalu, berikut ini adalah teknologi JIS yang akan digunakan pada Piala Dunia U-17 nanti:

Paling mentereng, yakni fitur buka dan tutup atap. Teknologi ini satu-satunya di Indonesia. Bahkan di Asia hingga di dunia, tak banyak yang punya teknologi ini.

Karenanya, walaupun pelaksanaan Piala Dunia U-17 dilaksanakan di musim penghujan atau akhir tahun, penonton tak perlu khawatir akan kebasahan. Karena atapnya akan menyesuaikan dengan cuaca.

Kedua, corporate box mewah. Setidaknya ada 52 corporate box yang berada di lantai 5 dan 6 tribune barat dan timur.

Corporate box mewah ini dilengkapi beberapa fasilitas. Seperti televisi hingga pendingin ruangan. Fasilitas yang nyaman ini juga bisa digunakan sebagai tempat rapat.

Ketiga, sistem konservasi airnya disebut sudah canggih. Mampu menangkap air hujan untuk digunakan sebagai air bersih.

Air hujan yang turun dari atap, bisa ditampung dengan penampungan air bawah tanah. Air itu kemudian bisa digunakan untuk kebutuhan stadion.

Keempat, JIS bisa dipasangi spidercam. Kamera yang diletakkan sedemikian rupa di bagian atas stadion agar mendapatkan gambar yang maksimal.

Dengan teknologi ini, siaran sepak bola untuk perhelatan kelas dunia bisa disiarkan secara lebih baik.

Tidak sampai di situ, kecanggihan kelima, JIS bisa menampung banyak penonton. Karena memiliki kapasitas total 82.000 penonton.

Kursi ada dalam tiga tingkat tribune. Tribune bawah 22.000 kursi, tribune tengah 20.000 kursi, dan atas 40.000 kursi. (Arya/Fajar)