AYOBANDUNG.COM - Persiapan pemindahan 39.000 peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum di Korea Selatan telah dimulai.

Keputusan ini diambil mengingat adanya ancaman topan Khanun yang diperkirakan akan melanda area bumi perkemahan pada 9 dan 10 Agustus 2023.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah menyatakan kesiapannya untuk membantu panitia penyelenggara Jambore dalam pemindahan peserta ke tempat yang lebih aman di sekitar Seoul, ibu kota Korsel.

Upaya ini melibatkan pengerahan sekitar 1000 bus yang akan berangkat mulai pukul 08.00. Diperkirakan seluruh proses pemindahan akan selesai dalam waktu 14 jam.

Pemindahan peserta akan dilakukan dengan prioritas untuk para peserta didik. Setelah itu, barulah peserta dewasa, baik dari Contingent Management Team maupun International Service Team, akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

KBRI Seoul (Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul) juga turut membantu dalam proses pemindahan ini. Mereka akan mengerahkan para mahasiswa Indonesia yang mampu berbahasa Korea untuk memberikan dukungan dan bantuan bagi peserta selama pemindahan.

Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi, menegaskan bahwa para unit Leader (pembina pasukan) Indonesia telah diarahkan untuk memastikan pemindahan 1.569 peserta Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Saat ini, kondisi para peserta Indonesia dalam keadaan aman dan semangat. Bahkan, mereka masih memiliki semangat untuk tampil dengan pertunjukan kesenian di panggung utama pada Senin (7/8) malam bersama dengan 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama Jambore.

Upaya pemindahan ini merupakan bentuk kepedulian dan kesigapan pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan peserta Jambore Pramuka Sedunia di tengah ancaman bencana alam.

Semoga proses pemindahan berjalan lancar dan para peserta dapat tetap menikmati pengalaman tak terlupakan selama Jambore.***