Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Depok, Jati, Kramat, Kramat Jati
Kasus: mayat, Teroris, pembunuhan, Bom bunuh diri
Tokoh Terkait
Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat akibat Terlilit Pinjol
Merahputih.com
Jenis Media: News

MerahPutih.com - Kejadian tragis menimpa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) MNZ (19) yang dibunuh oleh kakak tingkatnya sendiri.
Pelaku, Altafasalya Ardnika Basya atau AAB (23 tahun) mengungkapkan motifnya tega membunuh adik tingkatnya. Altafasalya menyatakan bahwa dirinya terlilit utang pinjaman online (pinjol).
Utang pelaku menumpuk setelah merugi akibat investasi online. Dia mengaku rugi sampai Rp 80 juta.
Baca Juga:
Kelompok Terorisme Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Cari Dana Lewat Kotak Amal
Selan pinjol, mahasiswa jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu meminjam ke teman-temannya hingga terlilit utang sebesar Rp 15 juta. Utang tersebut termasuk kepada korban yang merupakan adik tingkatnya.
"Utang saya cuma Rp 15 juta. Total kerugian saya Rp 80 juta di aset kripto. Saya berutang ke teman saya sama pinjol," kata AAB kepada wartawan.
Dia mengaku berutang kepada korban sebesar Rp 200 ribu. Namun, sudah dikembalikan.
Pembunuhan terjadi setelah pelaku sudah tak menemukan cara lain untuk menutup kerugian.
Pelaku mengaku sudah meminta bantuan orang tuanya, namun tidak ingin terus menerus menyusahkan keluarga.
Pada akhirnya pelaku putus asa dan merencanakan merampas barang-barang berharga milik adik tingkatnya tersebut, MNZ (19), hingga terjadi pembunuhan tersebut.
Polisi menyebut korban mengalami banyak luka tusuk. Korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik di salah satu kos di Kukusan, Beji, Depok dua hari setelah pembunuhan atau Jumat. Adapun pembunuhan itu terjadi pada Rabu (2/8)
Baca Juga:
Perakit Bom Bunuh Diri di Mapolresta Surakarta Belajar dari Murid Dr Azhari
Sementara itu, Rumah Sakit Polri, Kramat Jati melakukan autopsi terhadap korban.
"Tadi sore (kemarin) Polres Metro Depok mengirim mayat mahasiswa angkatan 2022 ya, FIB jurusan Sastra Rusia. Jadi saat ini sedang dilaksanakan proses autopsi oleh dokter kita," kata Kepala RS Polri Brigjen Pol Hariyanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (8/5).
RS Polri akan segera menyampaikan perkembangan hasil autopsi tersebut.
"Memang kecurigaannya karena mati tidak wajar, sehingga perlu dilakukan autopsi," jelasnya. (*)
Baca Juga:
5 Terduga Teroris Targetkan Bom Bunuh Diri di Mapolresta Surakarta
Sentimen: negatif (100%)