Sentimen
Positif (66%)
6 Agu 2023 : 14.43
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Minta TNI Tidak Lagi Disebut Produk Orba, Panglima: Kita Semuanya Produk Orde Baru

6 Agu 2023 : 14.43 Views 10

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Minta TNI Tidak Lagi Disebut Produk Orba, Panglima: Kita Semuanya Produk Orde Baru

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, menegaskan tidak ada prajurit yang kebal hukum. Hal itu ia sampaikan menanggapi kasus dugaan korupsi yang menyeret Kabasarnas, Marsdya Henri Alfiandi.

Sekalipun Marsdya Henri Alfiandi militer aktif, Yufo menyebut masyarakat tak perlu khawatir. Ia bilang roses hukum terhadap dua perwira itu terus berjalan dan saat ini telah masuk tahap penyidikan.

“Tentunya saya minta masyarakat tidak khawatir dengan itu,” kata Yudo saat jumpa pers selepas membuka Panglima TNI Cup di Stadion Perkasa Mabes TNI, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Belakangan ini, ia mengaku kerap mendengar proses peradilan militer ada impunitas atau kebal hukum. Menanggapi itu, ia menegaskan tidak ada.

“Saya lihat dari pembicaraan selama ini seolah-olah TNI kalau salah masuk peradilan militer ada impunitas. Tidak ada. Tunjukkan mana impunitas yang diterima prajurit TNI, kalau (mereka berbuat) salah,” tegasnya.

Karenanya, ia meminta masyarakat mengikuti proses hukum yang berjalan. Kalaupun ragu tidak adanya impunitas bagi TNI.

“Kalau masih ragu-ragu, ya silakan ayo kita sama-sama melihat penjaranya kaya apa, penyidikannya kaya apa, silahkan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Yudo meminta tidak ada lagi tudingan bahwa TNI merupakan produk orde baru. Menurutnya, semua pihak merupakan produk orde baru (orba).

“Jadi, jangan selalu bilang produk Orde Baru, kita semuanya produk Orde Baru. Kita, akui atau tidak, produk Orde Baru semuanya, karena memang saat itu kita lalui semua. Jadi, jangan terus menuduh TNI ini produk Orde Baru. Semua produk Orde Baru. Ayo, kita akui atau tidak,” ujarnya.

Ia mengklaim TNI kini sudah beda. Jika dibandingkan zama dulu. Sudah bisa diajak berdiskusi hingga bersilaturrahmi.

“Tentunya, kami sudah berubah sesuai keputusan politik pemerintah. Kami sudah berubah, berubah, dan berubah. Kalau nggak percaya. Ayo, datang ke TNI. Kami tidak tertutup untuk itu. Untuk berdiskusi, berkoordinasi, dan bersilaturahim. Kami sekarang ini sudah terbuka,” ujarnya.

“Kami sudah generasi-generasi penerus. Kami nggak begitu tahu tentang Orde Baru karena saya hanya mengikuti dulu, karena saya masih junior dan kita semuanya. Sekarang, kita semuanya menjadi pemimpin. Tentunya kita semua akan tunduk pada keputusan politik pemerintah,” tandasnya. (Arya/Fajar)

Sentimen: positif (66%)