Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Brawijaya
Kab/Kota: Jati, Kramat, Kramat Jati, Sleman
Kasus: KKN
Tokoh Terkait
Cerita Sultan Rifat Terjerat Kabel Optik, Sudah 7 Bulan Tak Bisa Bicara dan Makan dengan Normal
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih ramai dibicarakan beberapa hari ini karena apa yang dialaminya. Dia terjerat kabel optik yang menjuntai di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Kabel fiber optik yang menjuntai itu menjerat leher Sultan Rifat Alfatih yang menyebabkan luka berat di bagian leher. Akibatnya, dia tidak sadarkan diri dan mengalami luka yang serius.
Pengurus HMI FISIP Universitas Brawijaya, Axel pun menceritakan awal mula kejadian yang menimpa Sultan Rifat Alfatih itu. Dia menuturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 5 Januari 2023 malam.
Baca Juga: Hasil Tes DNA Kasus Mutilasi di Sleman: Polisi Pastikan Korban Adalah Mahasiswa UMY yang Hilang
"Sekitar pukul 22.00 WIB, Sultan yang sedang mengendarai sepeda motor di belakang mobil jenis SUV tak menyadari bahwa ada kabel yang menjuntai, kabel tersebut tersangkut di bagian atas mobil yang melaju kemudian terlontar ke arah Sultan dan tepat mengenai di bagian leher depan," katanya kepada Bangsa Mahardika, Selasa 1 Agustus 2023.
Sultan Rifat Alfatih kemudian kehilangan kesadaran dan mengalami luka yang serius. Dia pun dibawa menuju RS Fatmawati dalam keadaan koma.
Berdasarkan hasil diagnosis, Sultan Rifat Alfatih mengalami putus tulang tenggorokan dengan rincian tulang muda yang putus dan lepasnya laring faring jakun. Hal itu mengakibatkan dia tidak bisa berbicara serta makan dan minum dengan normal.
"Sultan sempat mengalami pendarahan di tenggorokan serta paru-parunya yang terendam air berasal dari lambung hingga masuk ke paru-paru. Sehingga kini ia masih harus diawasi secara intensif oleh rumah sakit dan menjalani proses operasi," tutur Axel.
"Sultan yang dulunya memiliki berat badan 65kg, saat ini menyusut hingga tersisa 46kg dan hanya bisa beraktivitas di rumah serta hidup dengan mengonsumsi makanan dan minuman melalui selang khusus dan alat bantu pernafasan di tenggorokan," ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @bangsamahardika, Jumat 4 Agustus 2023.
Baca Juga: Mahasiswa KKN di Desa Kayangan Dipulangkan Buat Warga Bersorak, Netizen: Gue Dulu KKN Nangis Pisah Sama Warga
Bantuan Kapolri
Polri berkomitmen akan memfasilitasi pengobatan Sultan Rifat Alfatih (20), mahasiswa korban jeratan kabel fiber optik yang kini tak bisa bicara. Komitmen itu dimulai dengan kunjungan Tim Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Selatan, ke RS Polri Kramat Jati, pada Kamis, 3 Agustus 2023. Kondisi Sultan dikabarkan belum membaik secara signifikan.
Ayah Sultan, Fatih mengatakan saat ini Sultan sedang ditangani para dokter. Fokus pengobatan korban kabel menjuntai milik Bali Tower di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan itu, kini adalah untuk meningkatkan berat badannya terlebih dulu. .
Sultan dilaporkan masih kesulitan bernafas dan makan secara normal. Masih terpasang selang-selang di tubuhnya, antara lain untuk makan, minum, dan bernapas mahasiswa itu.
Baca Juga: Malas Kerjakan Skripsi? Mahasiswa Bisa Coba Strategi Ini
Pemindahan perawatan Sultan ke RS Polri atas arahan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sigit ikut menaruh perhatian terhadap kabar korban dan memerintah langsung Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi untuk membantu Sultan.
"Atas perintah Bapak Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, kami datang berkunjung bersama dokter spesialis THT dari RS Polri Kramat Jati dan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya," kata Ade Ary, dikutip Jumat, 4 Agustus 2023.
"Selanjutnya, kami berkoordinasi dengan keluarga untuk melakukan perawatan terhadap korban ke RS Polri Kramat Jati," ucapnya menambahkan.
Menanggapi uluran tangan Kapolri, Fatih mengucapkan terima kasih kepada Listyo Sigit Prabowo, Kapolda, dan jajarannya, atas atensi serta bantuan yang diberikan kepada sang anak.
"Kami betul-betul respek dan terima kasih yang luar biasa. Mudah-mudahan atensi Pak Kapolri dan Pak Kapolda bisa membuat anak saya lebih semangat, lebih sehat, dan kembali pulih untuk bisa melanjutkan masa-masa emasnya berkuliah," tuturnya.***
Sentimen: negatif (100%)