Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Kepulauan Seribu
Dari Demokrat, Singgah ke Gerindra, Kini di PDI-P
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2022/04/19/625e9beadc5b9.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, tiba-tiba mengaku mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024.
Ferdinand mengaku menggantikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, sebagai bakal caleg (bacaleg) daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III.
"Saat ini posisi saya ada dalam daftar 8 orang bacaleg Dapil 3 Jakarta Kodya Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Dan di antara nama itu, tidak ada nama Effendi Simbolon," kata Ferdinand saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Ferdinand Hutahaean Mengaku Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg PDI-P
Ferdinand mengeklaim, dirinya ditugaskan PDI-P untuk mengisi dapil tersebut. Namun, ia mengaku tak tahu kenapa Effendi Simbolon digantikan olehnya.
"Terkait alasannya, itu adalah kebijakan partai atau DPP PDI Perjuangan," imbuhnya.
Ferdinand bukanlah sosok baru di politik. Sebelum bernaung di PDI-P, dirinya pernah berkiprah di sejumlah partai.
Debut di Demokrat
Nama Ferdinand dikenal sejak menjadi politikus Partai Demokrat. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat periode 2015-2020.
Setelahnya, Ferdinand sempat menjabat sebagai Kepala Biro ESDM Departemen VII Energi Sumber Daya Mineral partai bintang mercy tersebut. Namun, pada Oktober 2020, dia mundur dari partai yang telah membesarkan namanya.
"Ya betul, saya memang telah resmi umumkan mengundurkan diri lewat akun Twitter saya," ujar Ferdinand ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).
Baca juga: Eks Napi Kasus Berita Bohong Ferdinand Hutahaean Gabung Gerindra, Sebelumnya Kader Demokrat
Saat itu, Ferdinand mengaku, dirinya mundur dari Demokrat karena punya prinsip dan cara pandang yang berbeda dengan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut terkait isu-isu nasional, salah satunya ihwal Undang-undang Cipta Kerja.
Pada awal Oktober 2020, DPR mengesahkan UU Cipta Kerja. Namun, Demokrat dan PKS menyatakan penolakan.
"Perbedaan prinsip dan perbedaan cara pandang terkait isu-isu nasional antara saya dan pengurus lainnya adalah alasan utama," kata Ferdinand.
"Terakhir kemarin cara pandang terhadap UU Cipta Kerja yang sangat mendasar bagi saya semakin menguatkan pilihan saya untuk mundur," lanjutnya.
Selain itu, Ferdinand mengatakan, dirinya punya perbedaan prinsip terkait cara pengelolaan partai. Prinsip tersebut membuat Ferdinand tak nyaman sehingga dia memutuskan meninggalkan Demokrat.
"Daripada jadi konflik di internal, lebih baik saya pergi dengan keyakinan prinsip politik saya bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya, termasuk di atas kepentingan politik kelompok. Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur," tuturnya.
Baca juga: Cuitan Ferdinand Hutahaean yang Mengantarkannya Divonis 5 Bulan Penjara
Terjerat kasus pidana
Lama tak terdengar kabarnya, tiba-tiba, awal tahun 2022, sosok Ferdinand kembali mencuat ke publik karena terjerat dugaan kasus pidana.
Pada 5 Januari 2022, Ferdinand dilaporkan oleh Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berkaitan dengan konten informasi bermuatan ujaran kebencian berdasar suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
Laporan itu berangkat dari cuitan Ferdinand terkait Tuhan di akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3, pada 4 Januari 2022.
Ferdinand sempat menghapus kicauan tersebut dan membuat video klarifikasi. Namun, dia tetap dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks yang berpotensi menimbulkan keonaran.
Proses hukum terhadap Ferdinand pun berjalan. Pada pertengahan April 2022, dia divonis 5 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Ferdinand dinyatakan bersalah melanggar Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta hakim menghukum Ferdinand pidana penjara 7 bulan.
Singgah di Gerindra
Tak lama setelah menghirup udara bebas, Ferdinand kembali terjun ke politik. Awal tahun 2023, dia bergabung dengan Partai Gerindra.
Ini Ferdinand ungkap ketika menghadiri hari ulang tahun (HUT) ke-15 Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
"Saya telah bergabung dengan Partai Gerindra sejak Januari 2023. Saya memilih Gerindra sebagai labuhan politik saya untuk berjuang menjaga bangsa ke depan. Karena saya meyakini, sosok Prabowo masih sosok yang dapat dipercaya untuk menjadi benteng NKRI, menjaga bangsa, dan menjaga Pancasila," kata Ferdinand.
Baca juga: Manuver PSI: Dulu Deklarasikan Dukung Ganjar, Kini Mesra dengan Prabowo
Ferdinand saat itu mengaku, dirinya bergabung dengan Gerindra karena mengagumi sosok ketua umum partai berlambang garuda tersebut, Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo adalah sosok yang nasionalis dan berjiwa patriotisme tinggi.
Kala itu, Ferdinand mengatakan, dirinya merapat ke Gerindra karena keinginannya sendiri.
"Saya (gabung Gerindra) tidak diajak siapa pun,” tuturnya.
Berpaling ke PDI-P
Terbaru, Ferdinand mengungkap telah bergabung ke PDI-P. Ferdinand berpaling ke partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sejak Juni lalu.
“Saya masuk resmi mendaftar menjadi kader PDI Perjuangan setelah sempat mampir di Gerindra,” kata Ferdinand kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).
Ferdinand mengatakan, dirinya meninggalkan Gerindra karena partai pimpinan Prabowo Subianto itu ia nilai belum bisa menjadi rumah bersama untuk semua golongan. Apalagi, dirinya keras melawan intoleransi.
Baca juga: Undang Prabowo ke Kantornya, PSI Berpaling dari Ganjar?
Mantan politikus Demokrat tersebut juga mengaku, dirinya banyak mendapat penolakan dan ketidaksukaan dari kader Gerindra lain sehingga ia memilih hengkang dan berlabuh ke partai banteng.
“Mengapa PDI Perjuangan, karena Partai ini konsisten dengan Pancasila dan merawat kebhinekaan serta mencalonkan calon presiden yang tegas bersikap terhadap intoleransi yaitu Mas Ganjar Pranowo,” ucap Ferdinand.
“PDI Perjuangan rumah besar bagi semua rakyat dan capresnya Pancasilais. Dua hal ini menjadi alasan utama saya masuk PDI Perjuangan,” tuturnya.
Resmi menjadi kader PDI-P, Ferdinand pun mengeklaim dicalonkan sebagai anggota legislatif untuk Pemilu 2024.
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (100%)