Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Magetan, Ambon
Kasus: penganiayaan
Siswa SPN Polda Kaltara Pingsan dan Meninggal Usai Olahraga Malam, Propam Turun Tangan
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Seorang siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kabupten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 30 Juli 2023. Kejadian itu berlangsung setelah dia mengikuti pelatihan.
Polisi menuturkan bahwa penyebab kematian siswa tersebut masih dalam proses pendalaman oleh kepolisian. Namun sebelum meninggal, korban sempat pingsan pada saat lari setelah apel malam.
Petugas sudah menyarankan korban untuk beristirahat, tetapi siswa tersebut tetap ingin melanjutkan lari hingga akhirnya pingsan. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Malinau pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Baca Juga: Diduga Anak Ketua DPRD Ambon Ditangkap Polisi, Jadi Pelaku Penganiayaan Pelajar hingga Tewas
"Telah terjadi meninggalnya seorang siswa SPN Malinau atas nama Muhammad Dwi Cahyo Saputro pada Minggu (30 Juli 2023) jam 2.50 WITA di RSUD Malinau," kata Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol. Daniel Adityajaya pada Senin 31 Juli 2023.
"Ini masih dalam pendalaman, tim Propam juga sudah datang kemarin. Nanti mungkin Kabid Propam akan kita dampingi ke sana," ucapnya menambahkan.
Sementara itu, jenazah siswa tersebut sudah dipulangkan ke rumah duka di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara.
Kronologi Kejadian
Kematian Muhammad Dwi Cahyo Saputro terjadi setelah mengikuti olahraga malam, sebagai salah satu pelatihan fisik bagi para siswa. Sebelum olahraga, sekira pukul 20.45 WITA, pengasuh mengumpulkan para siswa di depan barak untuk apel.
Pada saat itu, piket pengasuh menyampaikan kepada para siswa yang merasa sakit untuk keluar barisan, karena akan dilaksanakan giat olahraga malam. Setelah memisahkan siswa dengan kondisi kurang sehat, mereka kemudian menyebar di sekitar jalan yang dilewati siswa untuk olahraga malam, sekaligus sebagai upaya pengawasan.
Baca Juga: Tanggapan Polisi Soal Foto Santriwati Tenteng Airsoft Gun di Magetan saat MPLS 2023
Setelah berlari sebanyak dua putaran di sekitar SPN Polda Kaltara, para siswa kembali masuk ke lapangan apel. Pada saat itulah, Muhammad Dwi Cahyo Saputro dipapah oleh dua siswa lainnya dan tiba-tiba pingsan.
Setelah itu, dia dilarikan ke klinik SPN untuk mendapatkan perawatan medis. Petugas kesehatan juga sempat memasangkan infus.
Akhirnya, Muhammad Dwi Cahyo Saputro dilarikan ke RSUD Malinau untuk penanganan intensif. Namun, nyawa pemuda asal Desa Liang Bunyu, Pulau Sebatik, itu tidak tertolong.
Muhammad Dwi Cahyo Saputro dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Dokter RSUD Malinau sekira pukul 2.50 WITA. Polisi pun langsung menghubungi keluarganya.
Baca Juga: Heboh Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Begini Kata Polisi
Diduga Heat Stroke
Peserta didik berusia 19 tahun itu diduga tak sadarkan diri usai olahraga malam, karena mengalami heat stroke. Muhammad Dwi Cahyo Saputro merupakan siswa asal pengiriman Polres Nunukan jalur Rekrutmen Proaktif atau Rekpro Polri 2023.
Menurut keterangan pengasuh, latihan telah dilaksanakan sesuai prosedur. Sebelum olahraga, siswa yang sakit dipisahkan dari barisan tapi dia tidak melaporkan bahwa dirinya sakit.
Sekira pukul 21.00 WITA, pengasuh memeriksa kondisi kesehatan Muhammad Dwi Cahyo Saputro dan menghubungi petugas kesehatan. Berdasarkan petunjuk dari dokter, dia dipasangi infus.
Setelah diperiksa dokter SPN Polda Kaltara, diagnosa awal siswa diduga menurun kesadarannya karena mengalami heat stroke dan membutuhkan penanganan intensif. Sehingga, dia dilarikan ke RSUD Malinau sekira pukul 23.30 WITA dan mendapatkan penanganan lanjutan di IGD.***
Sentimen: negatif (100%)