Sentimen
Negatif (100%)
3 Agu 2023 : 09.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: Uang palsu

Kronologi Siswa SPN Polda Kaltara Meninggal, Dipapah Usai Lari 2 Putaran saat Apel Malam

3 Agu 2023 : 09.59 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kronologi Siswa SPN Polda Kaltara Meninggal, Dipapah Usai Lari 2 Putaran saat Apel Malam

PIKIRAN RAKYAT - Kematian siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) berawal dari kegiatan olahraga malam yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juli 2023. Setelah berlari beberapa putaran, dia terlihat dipapah dua rekannya sebelum berakhir tak sadarkan diri.

Siswa bernama Muhammad Dwi Cahyo Saputro (19) itu meninggal setelah mengikuti olahraga malam, sebagai salah satu pelatihan fisik bagi para siswa. Sebelum olahraga, sekira pukul 20.45 WITA, pengasuh mengumpulkan para siswa di depan barak untuk apel.

"Pada saat itu, piket pengasuh menyampaikan kepada para siswa yang merasa sakit untuk keluar barisan, karena akan dilaksanakan giat olahraga malam," ucap Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol. Daniel Adityajaya pada Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga: Heboh Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Begini Kata Polisi

Setelah memisahkan siswa dengan kondisi kurang sehat, mereka kemudian menyebar di sekitar jalan yang dilewati siswa untuk olahraga malam, sekaligus sebagai upaya pengawasan. Setelah berlari sebanyak dua putaran di sekitar SPN Polda Kaltara, para siswa kembali masuk ke lapangan apel.

Pada saat itulah, Muhammad Dwi Cahyo Saputro dipapah oleh dua siswa lainnya dan tiba-tiba pingsan. Setelah itu, dia dilarikan ke klinik SPN untuk mendapatkan perawatan medis. Petugas kesehatan juga sempat memasangkan infus.

Akhirnya, Muhammad Dwi Cahyo Saputro dilarikan ke RSUD Malinau untuk penanganan intensif. Namun, nyawa pemuda asal Desa Liang Bunyu, Pulau Sebatik, itu tidak tertolong.

Muhammad Dwi Cahyo Saputro dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Dokter RSUD Malinau sekira pukul 2.50 WITA. Polisi pun langsung menghubungi keluarganya.

Baca Juga: Pengedar Uang Palsu Resahkan Warga Pangandaran, Air Softgun dan Printer Ikut Diamankan Polisi

Diduga Heat Stroke

Peserta didik berusia 19 tahun itu diduga tak sadarkan diri usai olahraga malam, karena mengalami heat stroke. Muhammad Dwi Cahyo Saputro merupakan siswa asal pengiriman Polres Nunukan jalur Rekrutmen Proaktif atau Rekpro Polri 2023.

Menurut keterangan pengasuh, latihan telah dilaksanakan sesuai prosedur. Sebelum olahraga, siswa yang sakit dipisahkan dari barisan tapi dia tidak melaporkan bahwa dirinya sakit.

Sekira pukul 21.00 WITA, pengasuh memeriksa kondisi kesehatan Muhammad Dwi Cahyo Saputro dan menghubungi petugas kesehatan. Berdasarkan petunjuk dari dokter, dia dipasangi infus.

Setelah diperiksa dokter SPN Polda Kaltara, diagnosa awal siswa diduga menurun kesadarannya karena mengalami heat stroke dan membutuhkan penanganan intensif. Sehingga, dia dilarikan ke RSUD Malinau sekira pukul 23.30 WITA dan mendapatkan penanganan lanjutan di IGD.

Baca Juga: Polisi Bongkar Sindikat IMEI Ilegal yang Rugikan Negara Ratusan Miliar, 191 Ribu HP Bakal Dimatikan

Propam Turun Tangan

Daniel Adityajaya menuturkan bahwa petugas sudah menyarankan korban untuk beristirahat. Namun, siswa tersebut tetap ingin melanjutkan lari hingga akhirnya pingsan.

Sempat dibawa ke Rumah Sakit, tetapi nyawa Muhammad Dwi Cahyo Saputro tak terselamatkan. Dia pun dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 30 Juli 2023.

"Telah terjadi meninggalnya seorang siswa SPN Malinau atas nama Muhammad Dwi Cahyo Saputro pada Minggu (30 Juli 2023) jam 2.50 WITA di RSUD Malinau," kata Daniel Adityajaya.

"Ini masih dalam pendalaman, tim Propam juga sudah datang kemarin. Nanti mungkin Kabid Propam akan kita dampingi ke sana," ucapnya menambahkan.

Sementara itu, jenazah siswa tersebut sudah dipulangkan ke rumah duka di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara.***

Sentimen: negatif (100%)