PIKIRAN RAKYAT – Korban dugaan penipuan Mario Teguh dan Lina Teguh, Sunyoto Indra Prayitno ingin sang motivator mendapatkan hukuman setimpal setelah menipu miliaran rupiah. Oleh karena itu Sunyoto tak hanya lapor ke Polda Metro Jaya, namun juga ke Deddy Corbuzier.

Bersama sang istri, Sunyoto menyebut awal pertemuannya dengan Mario Teguh adalah saat terlibat bisnis trading. Setelah bisnis trading yang dimiliki Mario Dandy bangkrut, Sunyoto ditawari untuk menjadi rekan bisnis sang motivator bersama istrinya.

Mario Teguh pun meminta sejumlah uang kepada Sunyoto untuk menjalankan bisnis baru yang ditawarkan. Meski beberapa kali ditolak karena Sunyoto sudah kehabisan uang, namun Mario Teguh disebut memaksa korban untuk ikut dalam bisnis yang ditawarkan sang motivator.

Sunyoto mengaku sudah mengirimkan uang lebih dari Rp1 miliar ke rekening Lina Teguh. Namun pada kenyataannya, Sunyoto sudah mengeluarkan uang hingga Rp5 miliar untuk menuruti permintaan Mario dan Lina.

Baca Juga: Dilema MA Anak Pinkan Mambo, Terjebak dalam Pelecehan Seksual Ayah Tiri dan Sopir Pribadi

"Kita DP Rp1 miliar, pas tanggal 15 September kita ditagih Rp100 juta. Kita udah keluar duit Rp1,7 miliar buat ke Lina Teguh,” ujar Syarah, istri Sunyoto, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier pada 1 Agustus 2023.

"Kita disuruh branding keliling dunia, tapi tiket first class kita yang bayar, kita didoktrin supaya mau bayarin dia naik first class, kami jual mobil Porsche. Kalau kerugian produk dan sebagainya hampir Rp5 miliar,” katanya menambahkan.

Tak pelak Syarah sampai menangis histeris ketika mengingat kembali uang yang harus dikeluarkan untuk Mario Teguh. Dia pun berharap Mario dan Lina bisa dipenjara agar memberi efek jera pada pasangan motivator tersebut.

"Kita mau duit kita balik, pidana penjara, kita optimis bisa ngelawan,” kata Syarah.

Baca Juga: Pesan Rocky Gerung ke Relawan Jokowi: Enggak Usah Baper, Nanti Diketawain Dunia

Korban menyesal menyanggupi permintaan Lina Teguh

Meski tak lewat Mario Teguh secara langsung, namun korban menyebut Lina selalu melibatkan nama sang suami sebagai seorang motivator yang terkenal. Hal itu lah yang membuat korban berulang kali goyah, meski sejak awal tak ingin bekerja sama.

Apalagi Sunyoto mengumpulkan uang setelah bekerja sebagai buruh pabrik di Jepang selama bertahun-tahun. Sehingga Syarah merasa sangat bersalah karena menghamburkan uang milik suaminya.

"Saya merasa menyesal ngangkat telepon Lina Teguh di tanggal itu, saya merasa bersalah sama suami saya, aku untuk cerita ini lagi kayak gak kuat,” kata Syarah.

Saat ini korban optimis bisa memenjarakan Mario Teguh dan Lina karena percaya kebenaran tetap akan mendapatkan jalan. Meski Mario Teguh melaporkan balik korban, namun korban mengaku tak takut lagi.***