Sentimen
Positif (72%)
31 Jul 2023 : 03.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magetan

Santriwati di Magetan Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS 2023, Pihak Ponpes Beri Klarifikasi

31 Jul 2023 : 03.58 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Santriwati di Magetan Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS 2023, Pihak Ponpes Beri Klarifikasi

PIKIRAN RAKYAT - Beredar foto yang memperlihatkan enam santriwati berpose dengan menenteng airsoft gun pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2023 di salah satu pondok pesantren di Magetan.

Foto itu menjadi viral dan membuat geger publik media sosial. Belakangan kejadian itu diketahui terjadi pondok pesantren Baitul Quran Al-Jahra, Kelurahan Tawangganom, Kecamatan Magetan, Jawa Timur.

Enam santriwati tampak mengenakan pakaian warna merah, dengan jilbab dan rok panjang warna biru dongker. Mereka menenteng airsoft gun, juga memakai pelindung badan alias rompi atau vest.

Pihak pondok pesantren Baitul Qur'an Al Jahra mengklarifikasi foto santriwati menenteng airsoft gun pada masa MPLS 2023. Ketua Harian Yayasan Isgianto membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayah pondok pesantrennya.

Baca Juga: Mahfud MD Minta TNI vs KPK Disetop: Berhenti Debatkan Prosedur, KPK Sudah Mengaku Khilaf

Dalam video klarifikasi yang diunggah di media sosial Instagram @baitulquran.aljahra, Isgianto menyampaikan permohonan maaf terkait viralnya foto kegiatan menenteng airsoft gun pada saat MPLS.

"Permohonan maaf terkait viralnya foto yang viral kegiatan yang kita laksanakan dalam beberapa hari ini. Dalam kesempatan ini kami ingin mengklarifikasi terkait dengan keberadaan foto tersebut," ujarnya, dikutip pada Minggu, 30 Juli 2023.

"Memang kegiatan itu benar adanya terjadi di tempat kami dalam rangka MPLS yang kita laksanakan dalam dua pekan yang lalu," ujar dia.

Isgianto mengatakan kegiatan tersebut merupakan simulasi kegiatan ekstrakurikuler yang rencananya akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan. Pihaknya bekerja sama dengan pihak luar saat menggelar simulasi ekstrakulikuliker baru tersebut.

Baca Juga: Al Zaytun Diserahkan ke Kemenag, Menag Yaqut Tunggu Keputusan Mahfud MD

"Sebenarnya terkait kegiatan ini sifatnya adalah simulasi ekstrakulikuler yang kita tawarkan kepada santri yang dilaksanakan oleh pihak kedua," ujarnya.

Melihat dinamika yang ada terkait dengan viralnya kegiatan tersebut, Isgianto menyebut tidak akan melanjutkan rencana ekstrakulikuler semacam itu di pondok pesantrennya. Pertimbangan setelah mendengar saran beberapa pihak dan kajian pondok pesantren.

"Demikian klarifikasi yang dapat kami sampaikan, mudah mudahan klarifikasi ini dapat memberikan pencerahan dan bisa meredam terkait keresahan yang ada di masyarakat," ujarnya.***

Sentimen: positif (72.7%)