COBLONG, AYOBANDUNG.COM -- Angka pengangguran terbuka di wilayah Jawa Barat (Jabar) menyentuh angka 7,89 persen. Dengan angka itu, angka pengangguran terbuka Jabar menjadi yang terbesar kedua setelah Banten dengan selisih tipis di angka 7,97 persen.

"Karena sampai saat ini Pemprov Jawa Barat mempunyai jumlah pengangguran tertinggi se-Indonesia," kata Kadisnakertrans Jabar, Taufik Garsadi saat ditemui di Sabuga ITB, Kota Bandung, Jumat 28 Juli 2023.

Meski menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, angka pengangguran terbuka Jawa Barat mengalami penurunan. Data Year on Year (YoY) bulan Februari tahun 2022, angka pengangguran Jabar menyentuh angka 8,35 persen.

"Jadi 7,89 persen setara dengan 2,01 juta. Kalau dibanding tahun lalu luar biasa turunnya," ungkapnya.

Baca Juga: Kampung di Bandung Ini Bisa Bertahan Hidup Meski Tanpa Listrik dan Gadget Bertahun-Tahun, Dimana?

Taufik tak menampik, jika lemahnya serapan tenaga kerja menjadi alasan klasik tingginya angka pengangguran di tengah meningkatnya investasi di Jabar.

"Itu jadi investasi yang masuk itu kan harusnya membuat lapangan pekerjaan. Ternyata lapangan pekerjaan ini tidak hanya diisi oleh orang Jawa Barat," ujarnya.

"Di lain pihak padahal investasi kita itu setiap tahun itu terbesar di Indonesia. Banyak perusahaan, industri Jawa Barat ini. Tapi pengangguran (terbanyak)," imbuhnya.

Dari data Disnakertrans, setidaknya 20 persen pekerja yang ada di Jawa Barat berasal dari luar daerah.

Baca Juga: Gaji Pensiunan PNS Tanggal 1 Agustus Bakal Ada Tambahan? Begini Respons dari PT Taspen!

"Saya punya data 21 persen pekerja itu dari luar. Terutama di daerah kawasan industri, 40 persenan dari luar," pungkasnya.