Sentimen
Negatif (61%)
28 Jul 2023 : 08.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Pilpres 2024 Harus Kedepankan Politik Gagasan, Sudirman Said: Pemilu Bukan Ring Tinju Jum'at, 28/07/2023, 08:45 WIB

28 Jul 2023 : 08.45 Views 8

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Pilpres 2024 Harus Kedepankan Politik Gagasan, Sudirman Said: Pemilu Bukan Ring Tinju
Jum'at, 28/07/2023, 08:45 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said, menyebut bahwa Pilpres 2024 harus diisi dengan adu gagasan antarcalon presiden (capres). Fenomena cebong-kampret, ujarnya, harus dihentikan.

Setidaknya, Sudirman menerangkan tiga alasan mengapa politik gagasan harus dikedepankan. Pertama, Indonesia sudah memasuki usia demokrasi yang makin matang; prosedural harus berganti dengan yang lebih substantif.

Baca Juga: Simpatisan Bergerak Beri Dukungan, Jokowi Dinilai Semakin Besar Sokong Prabowo di Pilpres 2024

"Pemilu bukan ring tinju. Jelas sekali bahwa Pemilu 2024 bukan cebong-kampret lagi. Menurut saya, sudah waktunya memang kita mengedepankan gagasan," ujarnya, dikutip dari YouTube CNBC Indonesia, Jumat (28/7/2023).

Menteri ESDM 2014-2016 itu melanjutkan, alasan kedua ialah karena biaya pemilu mahal. Biaya untuk menyelenggarakan pemilu mencapai puluhan triliun. Karena itu, tegasnya, sayang kalau pemilu tak menghasilkan pembaharuan dan perbaikan.

"Pembaharuan dan perbaikan itu datang dari gagasan. Ketiga, para peserta Pilpres, memang yang diukur seberapa jauh dia menampilkan gagasan-gagasan segar. Apakah para calon mampu menampilkan pikiran yang baru, pikiran-pikiran yang sifatnya melakukan perbaikan dan penyempurnaan," ujarnya.

Dia pun menyayangkan sikap buzzer di media sosial yang menurutnya malah melanggengkan fenomena cebong-kampret. "Cebong-kampret harus dilupakan! Yang paling berdosa membuat ini awet adalah pekerja medsos, para buzzer bayaran yang membuat seolah-olah masalah cebong-kampret itu masalah besar," tandasnya.

Baca Juga: 21 Mantan Karyawan Hotel di Denpasar Tuntut Tunggakan Pesangon, Berakhir 'Happy Ending'

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: negatif (61.5%)